Paradigma memisahkan antara agama dan politik mengakibatkan konsekuensi kepemimpinan berdasarkan akal dan hawa nafsu semata. Walhasil, syariah Islam yang sejatinya sudah paket aturan komplit dari Rabb Alam Semesta dicampakkan, digantikan dengan pemikiran manusia yang teramat terbatas.
Kondisi bertambah buruk saat pemimpin yang bersangkutan adalah pemimpin pembohong yang bertindak semena-mena demi memenuhi ambisi dan hawa nafsunya berkuasa tanpa ia pedulikan konsekuensi kepemimpinannya di akhirat kelak. Memisahkan agama dan politik menjadikan ia menghalalkan segala cara, melakukan abuse of power, memanipulasi dan berdusta kepada rakyatnya. Padahal Rasul sudah mengabarkan siksaan besar terkhusus pemimpin pembohong, begitu pula para pembenar kedustaan yang berdiri di belakangnya.
Simak penjelasan mengenai KEPEMIMPINAN BUKAN HANYA URUSAN DUNIA, NAMUN JUGA AKHIRAT oleh KH Rokhmat S Labib