Kepalsuan Resolusi Penyelesaian Konflik Israel-Palestina oleh Amerika

Mediaumat.news – Menanggapi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amerika Serikat yang menyetujui rancangan undang-undang (RUU) mengucurkan dana US$1 miliar (Rp14,2 triliun) untuk sistem pertahanan udara Iron Dome Israel, Magister Kajian Timur Tengah dan Islam Iranti Mantasari BA.IR, M.Si menyebut resolusi penyelesaian konflik Israel-Palestina oleh Amerika itu palsu.

“Bahwasanya itu menunjukan sejatinya niatan atau tujuan dari Amerika dalam proses perdamaian atau proses penyelesain resolusi konflik antara Israel-Palestina itu hanyalah palsu, hanya kebohongan belaka,” ujarnya kepada Mediaumat.news, Sabtu (25/9/2021).

Menurut Iranti, pesetujuan senat Amerika tersebut yang memberikan anggarannya sebesar 14,2 trilyun untuk sistem pertahanan udara Israel, itu menunjukan Amerika mendukung eksistensi dari Israel.

Iranti mengatakan, bantuan anggaran Amerika untuk Israel ini bukanlah hal yang aneh. Justru aneh apabila Amerika tidak membantu Israel, sebab dalam buku yang berjudul “Dahsyatnya Loby Israel” secara gamblang disebutkan betapa murah hatinya Amerika dalam memberikan bantuan anggran ke Israel.

Dengan dukungan penuh Amerika kepada Israel ini, maka Iranti menyatakan nasib Palestina akan terus terjajah. Oleh karena itu kaum Muslim di Palestina dan seluruh dunia yang bertujuan memerdekakan Palestina harus paham, bahwa setiap resolusi di bawah mandat Amerika dan Barat tidak akan menjadi penyelesaian yang hakiki, tidak menjadi pemutus persoalan yang dihadapi kaum Muslim di Palestina.

Ia memandang, ketika kaum Muslim membenarkan dan berharap kepada Amerika untuk menyelesaikan masalah Palestina, adalah seperti mimpi di siang bolong. Sebab Amerika dan Baratlah yang melanggengkan penjajahan di Palestina.

Iranti menilai, tidak adanya penguasa negeri Muslim yang mendukung penuh Palestina dikarenakan dukungan penuh kepada Palestina itu beresiko bagi kepentingan penguasa negeri-negeri Muslim tersebut. Sebab hari ini para penguasa negeri Muslim itu bernaung di bawah kaki Amerika.

Ia membeberkan, bahkan Arab Saudi sendiri sebagai kiblatnya kaum Muslim melalui Muhammad bin Salman pernah mengatakan bahwa negara Israel itu bersaudara dengan Arab Saudi.

“Jadi saya rasa penguasa negeri Muslim yang memang tidak menjadikan akidah Islam sebagai landasan dalam melaksanakan pemerintahan, itu akan berpikir berkali-kali untuk benar-benar mendukung Palestina secara penuh,” pungkas Iranti.[] Agung Sumartono

 

 

 

 

 

 

 

 

Share artikel ini: