Kepala Rabbi Rusia Tiba di Uzbekistan di Saat Entitas Yahudi Melanjutkan Pemboman Gaza

Kepala Rabbi Rusia, Berel Lazar, tiba di Tashkent pada 19 Maret 2025. Tujuan kunjungannya dikatakan untuk membahas perkembangan masa depan komunitas Yahudi dan gerakan Chabad. Programnya meliputi kunjungan ke pemakaman dan sinagoga Yahudi, serta pertemuan dengan wali kota. Kunjungan Berel Lazar ini terjadi pada saat entitas Yahudi terkutuk sedang menghujani kaum Muslim di Gaza dengan bom berton-ton, yang menewaskan wanita dan anak-anak. Dalam wawancara tahun 2024 dengan grup media internasional Russia Today, rabbi terkutuk itu menggambarkan entitas Yahudi sebagai pencinta damai, secara terbuka mendukung pembantaian di Gaza, dan melabeli kaum Muslim yang berjuang untuk kebebasan sebagai “teroris” dan “ekstremis” yang mencintai perang. Uzbekistan adalah negeri Islam, meskipun penduduknya terdiri dari berbagai kebangsaan dan agama, mayoritas, 95%, adalah Muslim. Namun ada beberapa alasan mengapa Berel Lazar berani datang ke negara kita.
- Rezim Uzbekistan dan sistem yang diterapkannya tidak Islami dan tidak melindungi kepentingan Islam dan kaum Muslim.
- Rezim Uzbekistan yang dipimpin Mirziyoyev, tunduk dalam kepengecutan dan kehinaan kepada Rusia, China, dan Barat, yang memiliki permusuhan tak terbatas terhadap Islam dan kaum Muslim, dan mematuhi perintah mereka demi mempertahankan kekuasaannya. Rezim ini melemparkan kekayaan umat ke kaki para penguasa yang serakah, sehingga membuat rakyat hanya berpikir tentang bagaimana mencari nafkah.
- Badan keamanan rezim Uzbekistan mengancam akidah kaum Muslim, martabat, reputasi, dan keamanannya, sehingga membuat orang-orang takut untuk menuntut hak-hak mereka. Sungguh mereka telah menjadi kekuatan yang melindungi kepentingan kaum kolonialis, bukan kepentingan rakyat Muslim. Beritahukanlah kepadaku siapakah orang-orang yang paling terhormat saat ini di kampung halaman Imam Bukhari; kaum Muslim atau Yahudi dan Kristen?! Bagaimana jika Berel Lazar telah melaksanakan misinya secara diam-diam, sementara orang-orang India dan China menyelenggarakan pawai dan perayaan—yang diharamkan bagi kaum Muslim—sesuai yang mereka inginkan?!
Wahai rezim Mirziyoyev dan dinas keamanan, apakah suatu kehormatan bagi kalian pada saat menaati tuan kalian, musuh-musuh Islam dan kaum Muslimin, atau menaati Allah SWT dan Rasul-Nya, SAW, yang telah menuntun kita ke jalan yang benar?!
Bukankah nasib Saddam Hussein, Muammar Gaddafi, dan Bashar al-Assad mengajarkan kalian bahwa konsekuensi tunduk pada penjajah hanya akan memalukan pada akhirnya?! Allah yang menciptakan kalian berfirman:
﴿وَلِلَّهِ الْعِزَّةُ وَلِرَسُولِهِ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَلَٰكِنَّ الْمُنَافِقِينَ لَا يَعْلَمُونَ﴾
“Padahal kekuatan itu hanyalah milik Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang mukmin. Akan tetapi, orang-orang munafik itu tidak mengetahui.” (TQS. Al-Munafiqun [63] : 8).
Kantor Media Hizbut Tahrir di Uzbekistan
Dapatkan update berita terbaru melalui saluran Whatsapp Mediaumat