Tidak ada perbedaan dalam konflik yang terjadi di Sudan dan di Aljazair. Dalam kedua kasus itu, pemandangannya mirip dengan apa yang terjadi di Mesir dalam hal ketajaman segelintir perwira militer untuk memasang pilar-pilar rezim yang memungkinkan mereka mengontrol leher negara dan rakyat, mereka bertindak sebagai penumpang kapal yang akan tenggelam, dan tidak melihat adanya bahaya yang membebani mereka yang terlihat dari wajah-wajah gelap para pemimpinnya. Di bawah rezim lama (yang merupakan pilarnya), para perwira ini menjarah kekayaan dan mengendalikan rakyat, sambil memanfaatkan semua energi tuan-tuan mereka di Barat untuk menjarah kekayaan negara sementara pada saat yang sama, mencegah kembalinya hukum Syariah untuk menggantikan berhala Sykes-Picot.
Ya, tugas dinas keamanan adalah untuk menjaga keamanan negara dan rakyat dan untuk mengusir musuh-musuh Agama dan tugas tentara adalah untuk melakukan kewajiban jihad, yang merupakan puncak ibadah dalam Islam.
Keterlibatan mereka dalam memerinci sistem politik bukanlah urusan mereka, dan mereka tidak memiliki hak untuk mengendalikan apa yang disebut sebagai fase transisi, yang telah kita saksikan merupakan akibat dari bencana di Mesir oleh rekan-rekan militer mereka. Semua hal ini terjadi di bawah mata, telinga, dan dukungan Amerika dan bahkan di bawah arahannya. Amerika tidak melihat ada masalah dengan mengusir Muhammad Mursi dengan mendukung kudeta militer yang dilakukan oleh agennya, Sisi, dengan tidak mempedulikan semua teriakan rakyat dan para pendukung demokrasi. Amerika juga diam dengan terjadinya pembantaian mengerikan yang dilakukan oleh agennya Bashar di Suriah.
Dengan demikian, jelaslah bagi semua kaum Muslim rasa sakit yang mereka derita yang dilakukan oleh para geng penjahat penguasa itu sebagai akibat mempertahankan ikatan ketergantungan dan perbudakan terhadap para penjajah kafir Barat. Juga jelas bagi kaum Muslim harapan bersama mereka dengan menghancurkan belenggu ini. Mereka yang bekerja untuk memperketat belenggu ini adalah para pemimpin Barat yang ingin mencegah kembalinya persatuan umat untuk bisa hidup sesuai dengan hukum Tuhannya, sehingga dapat kembali seperti sebelumnya yakni menjadi umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia.
Oleh karena itu, kami menekankan kepada saudara-saudari kami yang melakukan protes di Aljazair dan Sudan bahwa mereka harus mengambil pelajaran, memahami realitas konflik yang mereka hadapi, dan mengetahui siapa teman dan siapa musuh. Mereka tidak boleh tertipu oleh janji-jani manis geng militer, baik itu di Aljazair maupun di Sudan, yang bekerja untuk menjalankan skenario Mesir. Umat bersatu dalam perjuangannya menghancurkan belenggu ketergantungan kepada kafir Barat dan bertekad untuk mendapatkan ridho Tuhan mereka.
Jadi kami menegaskan hal ini; tidak ada legitimasi bagi geng mana pun, dengan nama maupun spanduk apapun yang dibawanya dalam melawan Allah dan Rasul-Nya, dan yang bekerja untuk memutuskan Hukum Allah. Tidak syah bagi siapa pun yang memuji berhala Sykes-Picot sebagai rujukannya, namun rujukan umat adalah hukum Tuhannya yang berasal dari landasan tauhid, berdasarkan kesaksian: “Bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan bahwanya Muhammad adalah Utusan Allah ”. Pesan Islam inilah, yang merubah orang-orang Arab dari era jahiliah menjadi bangsa terbaik yang dilahirkan kepada umat manusia, sehingga mereka mampu menyebarkan Islam ke berbagai benua dalam beberapa dekade, setelah merobohkan kekaisaran Persia dan Romawi, dan tentaranya bahkan mencapai China.
Jadi, Wahai Rakyat Sudan dan Aljazair:
Jangan tertipu oleh para penyeru manapun yang tidak mau merujuk kepada Islam, bahwa Allah telah mengangkat derajat kita dengan pesan-pesannya: pesan keadilan, petunjuk dan ampunan kepada seluruh manusia di dunia dan bukan hanya kepada kaum Muslim. Dan berhati-hatilah dengan metode yang menipu, yang dipakai oleh gerombolan tentara, beserta para pengikut dan para politisi sesat, dan bersama dinas intelijen Barat, dan mencegah mereka menjalankan urusan pemerintahan, yang tidak memiliki legitimasi dan tidak punya hak. Tentara dan pasukan keamanan harus melaksanakan tugas-tugas yang dipercayakan kepada mereka, namun tugas-tugas mereka adalah untuk membela umat dan memungkinkannya untuk memerintah mereka dengan hukum Allah. Dan dinyatan dengan tegas: Ini untuk Allah, ini untuk Allah, bukan untuk Timur maupun Barat, namun negara Khilafah yang berjalan pada metode kenabian.
Anda mungkin mendapatkan kehormatan dengan mencapai kemenangan yang besar di tangan Anda:
Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang kafir tidak menyukai. Allahlah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk (al-Qur’an) dan agama yang benar untuk dimenangkan-Nya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrik tidak menyukainya.” (TQS 9:32-33)
Dan jadikanlah sabda Nabi ﷺ kepada paman beliau sebagai fokus Anda:
“Wahai Paman, Demi Allah, kalau pun matahari diletakkan di tangan kananku dan rembulan di tangan kiriku, agar aku meninggalkan perkara ini (penyampaian risalah), sehingga Allah memenangkannya atau aku binasa , pastilah tidak akan aku meninggalkannya.”
Bantulah Allah dan Allah akan membantu Anda dan bekerja bersama orang-orang yang bekerja mendirikan Khilafah pada metode Kenabian, itu adalah janji Allah dan kabar gembira dari Rasulullah SAW
“Maka akan ada Khilafah yang berjalan pada metode kenabian.”
Osman Bakhach
Direktur Kantor Media Pusat Hizbut Tahrir
Jumat, 13 Sha’ban 1440 H
19/04/2019
Nomor: 1440 H / 029