Mediaumat.news – Bagai lingkaran setan, kemiskinan di Indonesia tidak pernah berkesudahan, siapa pun rezimnya, presidennya, kemiskinan selalu menjadi momok atau masalah yang tidak bisa diselesaikan. Demikian diungkap oleh Direktur Lingkar Studi Ekonomi Islam Arif Firmansyah.
“Apalagi ada statement dari anggota dewan yang menyebutkan sistem ekonomi di Indonesia tidak berpihak pada rakyat miskin itu memang betul, bahkan bukan hanya di era saat ini, tapi era Indonesia merdeka pada tahun 45 memang kemiskinan ini selalu menjadi ada,” lanjutnya di program Kabar Petang, Selasa (7/9/2021) di kanal YouTube KC News.
Dibandingkan dengan data tahun 2020, Arif mengakui pada tahun 2021 kemiskinan semakin meningkat. Salah satu faktor memang karena pandemi. Sebelum pandemi pun, misalnya tahun 2014 hingga 2019, kemiskinan selalu meningkat.
“Dan setelah pandemi angka itu bertambah dan ini semakin membengkak untuk kondisi pertambahan kemiskinan ini sudah menunjukkan kinerja pemerintah ini patut dipertanyakan selama ini bagaimana paket-paket penuntasan kemiskinan itu apakah sudah dilaksanakan atau tidak,” jelasnya.
Di masa pandemi, pemerintah dinilai masih belum maksimal dalam menangani kemiskinan, meski sudah ada gelontoran dana yang sangat besar yaitu 203.9 triliun rupiah.
“Saya coba menelusuri, ada 5 langkah yang mereka lakukan. Bantuan sosial dengan 203.9 triliun, namun kalau kita evaluasi ternyata masih banyak pihak masyarakat yang merasa belum menerima, ada pun menerima ternyata tidak tepat sasaran, dari data yang fiktif pemberian masih tumpang tindih dan sebagainya, belum lagi dikorupsi, ini sudah parah,” pungkas Arif.[] Fatih Solahuddin