Kemerdekaan Sesungguhnya

Oleh: Zahrotun Nurul F., S Pd | @zahro.alfajri

17 Agustus 1945, menjadi hari kemerdekaan Indonesia. Hari tersebut merupakan hari bersejarah bagi bangsa Indonesia karena Indonesia akhirnya mendapatkan kemerdekaannya setelah ratusan tahun mengalami penjajahan. Harapan besar muncul akan kehidupan berdaulat dan akhirnya meraih kesejahteraan.

Beragam agenda diselenggarakan untuk mememperingati hari kemerdekaan bangsa ini seperti lomba yang diadakan oleh sekolah dari tingkat TK hingga SMA, maupun lomba di tingkat RT atau RW di lingkungan masyarakat. Aktivitas pawai budaya hingga upacara bendera pun seakan tidak pernah lepas dari peringatan hari besar bangsa ini. Semua itu diselenggarakan demi meningkatkan jiwa masyarakat untuk bangkit menopang kemerdekaan yang telah di raih oleh para pahlawan.

Tahun ini, 73 tahun sudah Indonesia dinyatakan merdeka secara de facto dan de yure. Menurut KBBI, merdeka berarti bebas dari perhambaan atau penjajahan, berdiri sendiri dan tidak terikat atau bergantung pada pihak tertentu. Dari kemerdekaan yang diraih bangsa ini, Indonesia dinyatakan berdaulat dan memiliki wewenang untuk mengatur negaranya sendiri tanpa campur tangan penjajah. Namun ternyata, fakta di lapangan berbicara lain. Indonesia belum sepenuhnya berdaulat dan merdeka. Banyak sekali campur tangan negara asing yang muncul dalam kebijakan yang dilahirkan oleh pemerintah negara ini. Menurut Eva Kusuma Sundari, politisi PDIP, berdasar info Badan Intelijen Negara, selama 12 tahun reformasi, ada 76 produk undang-undang yang sangat liberalisasi yang draftnya disusun oleh pihak lain, yakni bank dunia, IMF, USAID (nasional.tempo.co, 2010). Pada bulan Juli lalu pun pemerintah kembali melakukan perpanjangan kontrak freeport (republika.co.id, 2018). Penguasaan freeport yang telah berlangsung bertahun-tahun yang sudah jelas merugikan negara milyaran bahkan triliyunan rupiah terus dilegalkan oleh pemerintah. Padahal di sisi lain, masih banyak rakyat Indonesia yang kondisinya jauh dari kata sejahtera.

Merdeka Sesungguhnya

Merdeka bagi negara bukan hanya kemerdekaan yang diungkapkan secara de facto dan de yure. Namun, lebih dari itu, kemerdekaan bisa dirasakan oleh seluruh rakyat dan rakyat berada dalam kondisi merdeka sesungguhnya.  Dalam Islam, merdeka bermakna bukan sekedar lepas dari penjajahan. Bagi individu, merdeka bermakna lepasnya diri dari penyembahan kepada manusia dan beralih kepada penyembahan Tuhannya manusia.  Imam Ali RA mengungkapkan, “seorang budak beramal karena takut hukuman, pedagang beramal karena menginginkan keuntungan, dan orang merdeka beramal karena mengharapkan keridhaan dari Allah SWT”. Bagi negara, makna merdeka adalah negara berdaulat mengatur negaranya sendiri dengan aturan Allah SWT .

Kemerdekaan yang didapatkan oleh negara dengan dasar Islam, akan melahirkan  negara yang berdaulat sesungguhnya dan bebas dari intervensi asing. Negara tersebut telah memiliki dasar jelas yang melahirkan peraturan yang mampu menyelesaikan seluruh permasalahan dari yang kecil hingga besar sehingga tidak perlu melihat atau mempertimbangkan kebijakan di negara lain. Negara dengan dasar Islam, mampu berdiri tegak mengelola kehidupan rakyatnya berdasarkan aturan yang akan membawa pada kebaikan dan kesejahteraan.

Sejarah membuktikan, negara berdasarkan Islam mampu menjadi negara adidaya dan berdaulat. Di mulai dari awal masa kekhilafahan Islam di masa Rasulullah, wilayah Islam yang awalnya hanya di Madinah mampu meluas hingga menguasai Jazirah Arab. Dilanjutkan Khalifah-Khalifah sesudahnya, wilayah Islam semakin meluas bahkan mampu menjadi saingan besar kekaisaran Bizantium di masa itu. Bukan hanya wilayah yang meluas, kekhilafahan Islam mampu mencapai golden age peradaban di masa kekhilafahan Abasiyah dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi serta kesejahteraan yang di rasakan oleh rakyatnya. Tim Wallace-Murphy menyampaikan dalam bukunya yang berjudul what Islam did for us: undertanding Islam’s constribution to western civilization, “utang barat terhadap Islam adalah hal yang tak ternilai harganya dan tidak akan pernah dapat terbayarkan sampai kapan pun”.

Inilah kemerdekaan sesungguhnya sebuah bangsa. Kemerdekaan yang akan memberikan kebangkitan bagi rakyatnya. kemerdekaan yang hanya mampu diraih saat menjadikan Islam sebagai landasan dalam mengatur kehidupan.[]

Share artikel ini: