Mediaumat.id – Menanggapi pidato kemenangan pilpres Erdogan yang menyamakannya dengan penaklukan Konstantinopel 1453 hingga membuat heboh warganet Turki, Filolog Salman Iskandar menilai sangat berlebihan.
“Menyamakannya dengan penaklukan Konstantinopel tentu sangat berlebihan,” ujarnya kepada Mediaumat.id, Selasa (30/5/2023).
Salman menyebut, kemenangan Erdogan yang mewakili kubu agamis melawan Kilicdaroglu dari kubu sekularis dalam pilpres Turki memang layak diapresiasi positif.
Tapi, tidak tepat bila disamakan dengan penaklukan Konstantinopel oleh Muhammad al-Fatih. Karena, menurutnya, antara Erdogan saat ini dengan Muhammad al-Fatih dulu tentu memiliki visi yang berbeda.
Kata Salman, hal itu bisa saksikan dari pidato politik Erdogan pada tanggal 29 Mei. Erdogan berkampanye bahwa kemenangannya adalah untuk kepentingan abad Turki.
“Tapi Muhammad al-Fatih berpidato bahwa kemenangannya adalah untuk membuktikan kebenaran janji Rasul, sekaligus bagi kejayaan Islam dan kaum Muslim,” pungkas Salman.[] Agung Sumartono