Kembali Membombardir Saat Gencatan Senjata, Yahudi Tidak Pernah Bisa Dipercaya

Mediaumat.info – Berulangkalinya serangan entitas penjajah Zionis Yahudi ke Jalur Gaza bahkan yang terbaru (18 Maret) merupakan serangan terbesar hingga menelan korban 100 jiwa sejak gencatan senjata disepakati pada 19 Januari lalu, semakin menunjukkan mereka merupakan entitas yang tidak pernah bisa dipercaya.
“Ini sesungguhnya menunjukkan bahwa entitas penjajah Yahudi ini memang tidak pernah bisa dipercaya,” tegas Pemimpin Redaksi Majalah Al-Wa’ie Farid Wadjdi dalam Sorotan Dunia Islam, Rabu (19/3/2025) di Radio Dakta 107.0 MHz FM Bekasi.
Begitu juga ketika mereka menuding bahwa Hamaslah yang tidak mematuhi peraturan atau kesepakatan gencatan senjata dengan dalih karena Hamas belum membebaskan seluruh sandra, Farid menegaskan, justru ketika Hamas baru membebaskan sebagian tawanan, Zionis kemudian melakukan berbagai serangan.
“Jadi kalau kita lihat ini sekali lagi menunjukkan kebiadaban entitas penjajah Yahudi ini dan memang penjajah ini tidak bisa dipercaya,” ungkapnya.
Selain itu, tegasnya, adanya restu dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump terhadap serangan di Jalur Gaza ini, kembali menunjukkan kepada umat Islam bahwa sesungguhnya yang paling bertanggung jawab dalam serangan-serangan yang dilakukan oleh entitas penjajah Yahudi ini adalah AS.
“Karena Amerikalah yang merestui serangan-serangan entitas penjajah Yahudi ini dan Amerikalah yang mendukungnya, baik itu dengan dukungan dana, ekonomi, maupun militer,” bebernya.
Maka, tegas Farid, sudah seharusnya umat Islam bersikap tegas, bukan hanya terhadap entitas penjajah Yahudi ini, tapi juga terhadap AS yang berada di belakang serangan-serangan ini dengan mendukung penuh serangan yang dilakukan oleh entitas penjajah Yahudi.
Selain itu, sebut Farid, serangan yang dilakukan dalam bulan Ramadhan ini menunjukkan, orang-orang Yahudi ini tidak pernah menghormati hari mulia agama-agama yang lainnya termasuk Islam, justru di saat bulan Ramadhan yang bagi umat Islam tentu ini merupakan bulan suci yang penuh berkah mereka tetap melakukan serangan-serangan.
Penyebab Sebenarnya
Menurutnya, penyebab sebenarnya dari berulangnya serangan yang dilakukan Zionis Yahudi hanya satu yaitu tidak ada kekuatan dari umat Islam yang bisa menghentikan serangan penjajah Yahudi ini.
“Kenapa kekuatan tidak ada? Karena diamnya penguasa-penguasa negeri Islam, terutama penguasa Arab,” ujarnya.
Jadi, kalaulah entitas menjadi Yahudi ini meyakini kalau ada serangan terhadap Palestina maka penguasa-penguasa Arab akan mengirimkan tentara mereka dengan senjata-senjata canggih mereka, dengan pasukan mereka yang jumlahnya lebih dari 1 juta kalau negeri-negeri Muslim itu digabungkan maka, kata Farid, Israel tidak akan berbuat seenaknya seperti ini.
“Nah, ini juga kembali menunjukkan kepada kita butuhnya umat Islam itu kekuatan yang independen, tidak bergantung kepada negara-negara lain, tidak bergantung kepada Amerika. Karena bagaimanapun bagi Amerika pembelaan terhadap entitas penjajah Yahudi ini adalah harga mati buat mereka,” kata Farid.
Menurutnya, kebiadaban mereka dan kesewenang-wenangan mereka ini karena umat Islam sendiri tidak punya kekuasaan yaitu diamnya penguasa-penguasa negeri Islam. “Dan disitulah, kenapa umat Islam ini membutuhkan kekuatan politik global yang menyatukan umat Islam. Ini catatan yang penting, seharusnya menjadi pelajaran bagi umat Islam,” tegasnya.
AS Musuh Islam
Farid juga menilai dukungan AS terhadap Zionis Yahudi menunjukkan posisi Amerika sebagai musuh umat Islam. Ini harus kemudian dipahami, kalau dalam fikih, Amerika ini masuk dalam kategori negara muhariban fi’lan, negara yang benar-benar memerangi dan memusuhi umat Islam.
Namun, sebut Farid, penguasa-penguasa Arab itu justru sebagian besar tunduk kepada AS. Terus bagaimana umat Islam bisa berharap kepada penguasa-penguasa Arab yang tunduk itu. Seharusnya panglima-panglima perang dari negara-negara Arab itu mengambil inisiatif sendiri. Karena kalau bergantung kepada penguasa mereka yang itu jelas di dalam kendali dan kontrol Amerika, maka pembebasan tanah Palestina tidak akan pernah terjadi.
“Karena itu tentara-tentara kaum Muslimin, panglima-panglima perang, terutama negeri-negeri Arab itu punya tanggung jawab besar. Kalau penguasa mereka tidak menyetujui, seharusnya mereka mengambil alih ini untuk kemudian membebaskan tanah Palestina yang diberkahi,” pungkasnya.[] Achmad Mu’it
Dapatkan update berita terbaru melalui saluran Whatsapp Mediaumat