Kelompok Bersenjata Baru Muncul di Sudan, Diduga Digunakan untuk Memecah Belah Negara

Khartoum, 17 November 2024 – Pada Sabtu, 16 November 2024, kelompok bersenjata yang menamakan dirinya Gerakan Pembebasan Al-Jazirah mengumumkan niat untuk “membebaskan Negara Al-Jazirah” dan mendukung angkatan bersenjata Sudan. Kelompok ini juga mengajak masyarakat Al-Jazirah untuk bersatu mendukung tujuan mereka.

Pernyataan ini muncul setelah pada 29 Oktober 2024, kelompok Batalyon Timur, yang merupakan faksi militer afiliasi dengan Front Populer untuk Pembebasan dan Keadilan, mengumumkan pengerahan pasukannya di Negara Bagian Kassala, Sudan timur. Pasukan ini menyatakan diri bergabung dengan angkatan bersenjata setelah “konsultasi teknis dan militer”.

Selain itu, individu yang sebelumnya berafiliasi dengan Pasukan Dukungan Cepat, Keikil, juga membelot untuk menyatakan kesetiaan kepada tentara, meskipun masih beroperasi di bawah kelompok milisi bernama Pasukan Perisai Sudan.

Hizbut Tahrir di Wilayah Sudan menyatakan bahwa kemunculan kelompok bersenjata ini merupakan bagian dari strategi kolonial yang lebih besar, yang bertujuan memecah Sudan dengan memicu konflik suku dan regional. Seperti pernyataan mantan Presiden Omar al-Bashir yang mengungkapkan bahwa pemisahan Sudan Selatan adalah hasil dari tekanan dan konspirasi Amerika Serikat. Amerika Serikat, menurut Hizbut Tahrir, berencana membagi Sudan menjadi beberapa negara, yang serupa dengan rencana Sykes-Picot.

Pimpinan militer Sudan disebut tidak belajar dari pengalaman pahit terkait pemisahan pasukan yang menyebabkan ketidakstabilan. Hizbut Tahrir menegaskan bahwa persatuan angkatan bersenjata adalah kunci untuk menjaga kesatuan negara. Mereka mengutip hadits Nabi Muhammad SAW yang melarang adanya lebih dari satu khalifah dalam sebuah negara.

Hizbut Tahrir juga memperingatkan bahwa jika rencana ini dilanjutkan, Sudan akan menghadapi konsekuensi buruk, baik di dunia maupun di akhirat. Hizbut Tahrir Sudan juga menyerukan kepada tentara Sudan untuk mendukung pembentukan Khilafah Rasyidah yang dapat menyatukan umat Islam dan menegakkan hukum Syariah, serta mengusir penjajah yang berusaha menguasai sumber daya dan kekayaan negara.

Sumber:hizb-ut-tahrir.info

Dapatkan update berita terbaru melalui channel Whatsapp Mediaumat

Share artikel ini: