Para akktivis Arab telah menyatakan solidaritasnya terhadap Menteri Otoritas Kebudayaan dan Purbakala Bahrain, Sheikha Mai binti Mohammed Al Khalifa, setelah pemecatannya dari posisinya, di tengah pujian luas atas posisinya dalam mendukung rakyat Palestina dan menolak normalisasi. Kamis lalu (21/7), Raja Bahrain, Hamad bin Isa Al Khalifa, mengeluarkan dekrit yang menunjuk Sheikh Khalifa bin Ahmed bin Abdullah Al Khalifa sebagai kepala Otoritas Kebudayaan dan Purbakala Bahrain, menggantikan Menteri Mai. Beberapa Sumber mengatakan bahwa ketika salah satu peserta memperkenalkan sejumlah tokoh untuk berjabat tangan, Sheikha menolak untuk berjabat tangan dengan duta besar “Israel”, dengan menarik tangannya, lalu meninggalkan rumah duta besar Amerika, dan meminta untuk tidak mempublikasikan foto dirinya di saat upacara pemakaman.
Para penguasa kaum Muslim tidak lagi menyembunyikan keberadaan mereka sebagai antek serta pengkhianatan mereka terhadap umat dan isu-isu yang menimpanya. Mereka begitu bangga dan secara terbuka menunjukkan eksistensinya sebagai antek dan loyalitasnya kepada kaum kafir penjajah dan entitas Yahudi. Siapa yang mengira bahwa suatu hari akan datang di mana entitas Yahudi akan memiliki seorang duta besar di negara-negara Muslim, dan tidak berjabat tangan dengannya akan menjadi sebuah kejahatan yang harus dijatuhi hukuman?! Tidak ada yang mengira hal ini kecuali mereka yang sejak awal melihat bahwa entitas Yahudi adalah bayangan dari rezim-rezim yang ada di dunia Islam, yang didirikan oleh kaum kafir penjajah Barat untuk menjamin kepentingannya di Palestina dan dunia Islam. Sehingga, tidak ada cara untuk mengalahkan penjajahan dalam segala bentuk dan warnanya kecuali dengan mencabut rezim-rezim antek di negara-negara Muslim, dan inilah upaya yang harus digencarkan untuk dicapai sesegera mungkin (pal-tahrir.info, 25/7/2022).