Mediaumat.news – Stok Vaksin di beberapa daerah dilaporkan mulai menipis, bahkan ada yang sudah habis. Terkait hal tersebut, pemerintah harusnya memastikan proses distribusi vaksin berdasarkan prioritas kesehatan masyarakat. Hal tersebut diungkap oleh Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetyani Aher.
“Pastikan penyaluran vaksin merata dan berbasis pada risiko dan target prioritas atau public health (kesehatan masyarakat), bukan pada ekonomi maupun politik. Jangan salah gunakan distribusi vaksin pada hal-hal selain kepentingan kesehatan masyarakat. Prioritaskan distribusi melalui pemerintah daerah,” jelas Netty pada Kamis (05/08/2021).
Netty juga mengatakan bahwa saat ini tingginya risiko dan angka kasus tidak hanya terjadi di Jawa- Bali. Oleh karena itu, lanjutnya, daerah di luar Jawa-Bali juga harus mendapat perhatian yang proporsional dalam pendistribusian vaksin.
“Bisa kacau jika distribusi vaksin tidak menggunakan indikator kesehatan masyarakat. Saat ini daerah beresiko tinggi juga terjadi di luar Jawa- Bali. Memprihatinkan jika daerah-daerah tersebut kekurangan vaksin dan bahkan stoknya kosong,” tambahnya.
Sebelumnya, Bio Farma mengakui pasokan vaksin Covid-19 tidak mencukupi target percepatan vaksinasi dari pemerintah. Stok yang ada hanya mampu mencukupi target 1 juta suntikan per hari. Netty menegaskan bahwa seharusnya pemerintah memastikan aman stok vaksin tersebut.
“Bagaimana pemerintah mewujudkan target 3-5 juta dosis suntikan per hari, jika stok vaksin kurang? Bahkan beberapa daerah sudah mengeluhkan kekosongan vaksin. Jangan sampai kekosongan vaksin menjadi hambatan dalam percepatan herd immunity,” pungkas Netty. []Fatih Solahuddin