Kekurangan Penghasilan dan Keserakahan Hanya Bagian Kecil Sebabkan Korupsi Marak di Sulteng

 Kekurangan Penghasilan dan Keserakahan Hanya Bagian Kecil Sebabkan Korupsi Marak di Sulteng

Mediaumat.news – Founder Majelis Literasi Yusli menjawab pertanyaan Akademisi Universitas Tadulako (Untad) Slamet Riadi terkait ‘maraknya korupsi di Sulawesi Tengah apakah akibat kekurangan penghasilan atau karena keserakahan’.

“Kekurangan penghasilan dan keserakahan hanya bagian kecil yang mempengaruhi individu. Namun, mahalnya biaya politik itulah yang menyebabkan masuknya perkomplotan oligarki,” tuturnya kepada Mediaumat.news, Sabtu (8/9/2021).

Menurutnya, masuknya perkomplotan oligarki itu tidak bisa dilepaskan dari perangkat sistem yang digunakan yaitu kapitalisme demokrasi. “Sistem kapitalisme demokrasi merupakan induk dari praktik oligarki, korupsi, nepotisme dan sebagainya,” jelasnya.

Selain itu, Yusli mengatakan, janji presiden Jokowi untuk memerangi korupsi hanyalah surga telinga, hasilnya nihil. “Justru yang kita lihat adanya pelemahan KPK, bagaimana kita bisa meyakini pak presiden serius ingin memerangi korupsi?” tanyanya.

Ia memandang, masalah korupsi yang mendera bangsa ini, yang menjangkiti tanah Sulawesi dan peristiwa di Institusi Pendidikan Kampus Tadulako, tidak akan pernah tuntas jika akar pangkalnya tidak dicabut, yakni sistem kufur kapitalisme demokrasi.

Karena itu, ia mengatakan, untuk menyelesaikan permasalahan bangsa yang kompleks ini harus mengarah pada perubahan yang fundamental, yakni mengganti sistem tatanan yang rusak dengan sistem yang lebih baik untuk mengatur urusan masyarakat di setiap sendi kehidupan.

“Sistem kufur kapitalisme demokrasi semestinya diganti dengan sistem Islam, yakni menerapkan aturan Islam dalam naungan khilafah,” pungkasnya. [] Ade Sunandar

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *