Kekuatan Militer 12 Negeri Muslim Lebih dari Cukup Kalahkan Entitas Yahudi

Mediaumat.info – Menelaah lebih dalam daftar 12 negara dengan kekuatan militer terbesar di dunia Muslim, Pengamat Politik Islam Dr. Riyan, M.Ag. menegaskan jumlah itu lebih dari cukup untuk bisa mengalahkan dan mengusir entitas penjajah Yahudi dari bumi Palestina.

“Bila kita telaah maka kekuatan militer 12 negeri Muslim lebih dari cukup untuk mengalahkan dan mengusir entitas zionis dari bumi Palestina,” ujarnya kepada media-umat.info, Jumat (5/7/2024).

Untuk diketahui sebelumnya, dengan menggunakan lebih dari 60 faktor individual dalam menentukan skor power index suatu negara dengan kategori yang berkisar dari jumlah unit militer dan posisi keuangan hingga kemampuan logistik dan geografi, Global Firepower, situs pemeringkat militer dunia, mengelompokkan 12 negara dengan kekuatan militer terbesar di dunia Muslim.

Sebagaimana diungkap trtworld baru-baru ini, negara-negara dimaksud di antaranya adalah Uni Emirat Arab UEA, Bangladesh, Maroko, Suriah, Malaysia, Aljazair, Arab Saudi, Pakistan, Indonesia, Iran, Mesir dan Turki.

Terkait itu, kembali Riyan menekankan, tentu dibutuhkan aspek strategi dan kekuatan ekonomi bila perang total benar-benar dilakukan. “Tentu dibutuhkan aspek strategi dan kekuatan ekonomi bila perang total dilakukan,” tegasnya.

Namun di saat yang sama, ia menyayangkan para penguasa 12 negara tersebut justru memilih untuk bersikap pengecut layaknya pecundang dan pengkhianat yang tak memiliki visi ideologis untuk bisa membebaskan Palestina dari penjajahan Zionis Yahudi. Tak ayal, potensi kekuatan ini hanya tinggal cerita.

Dengan kata lain, ia sangat yakin apabila rasa keimanan para penguasa negeri Muslim masih ada, akan mampu mendorong keberanian dan kesungguhan untuk memobilisasi kekuatan militer bahkan seluruh umat sekalipun, untuk segera membebaskan Palestina.

Propaganda Kosong

Padahal untuk dipahami bersama, tanpa penggabungan kekuatan militer 12 negeri Muslim tersebut, kata Riyan lebih lanjut, entitas Zionis Yahudi yang dibantu Amerika Serikat (AS) tidak mampu menguasai seluruh wilayah Gaza yang merupakan bagian dari Palestina.

Tengoklah justru yang dihadapi penjajah Yahudi selama ini hanyalah Hamas, notabene milisi sipil bukan kekuatan militer dari suatu negara. “Ini menunjukkan bahwa kekuatan militer entitas Zionis meskipun dibantu Amerika sebenarnya tidak ada apa-apanya alias hanya propaganda kosong semata,” papar Riyan.

Apalagi kekuatan militer 12 negeri Muslim digabung. Maka kembali ia pastikan, dalam sekejap entitas penjajah Yahudi bakal terusir dari bumi Palestina. “Ini sebenarnya hal penting yang sering tidak dipahami oleh banyak kalangan karena pengaruh propaganda media pro Zionis dan Amerika,” terangnya lagi.

Visi Islam Ideologis

Lantas berkenaan dengan penyebab utama negeri-negeri Muslim saat ini yang belum bisa bersatu seperti di era kekhilafahan Islam dahulu, adalah karena mereka tidak memiliki visi Islam ideologis yang mampu menyatukan seluruh kekuatan umat Islam untuk mengusir entitas penjajah Yahudi dengan jihad fisabilillah.

Sebutlah kesuksesan pembebasan Baitul Maqdis di Palestina oleh Amirul Mukminin Umar bin Khattab ra dari tangan Romawi pada tahun 16 H atau 637 M; begitu juga Sultan Shalahuddin al-Ayyubi yang berhasil membebaskan kembali Baitul Maqdis pada 27 Rajab 583 H/1187 M dari tangan tentara Salib. Itu semua, ungkap Riyan, berawal dari persatuan umat Islam di bawah naungan khilafah.

Bahkan di tahun 1896-1909 M, Sultan Abdul Hamid II dengan tegas menolak tawaran Yahudi berupa bantuan dana kepada Kekhilafahan Utsmani, dengan jaminan mendapatkan tanah Palestina dari kekuasaan Sultan.

Tetapi lagi-lagi ketiadaan visi islam ideologis yang diperparah dengan belenggu nasionalisme, yakni semacam racun yang ditanamkan penjajah Barat, baik Inggris maupun AS, ditambah ketika umat Islam mengalami kemunduran berpikir dan dihancurkannya khilafah Islam sejak 3 Maret 1924 M, menjadikan negeri-negeri Islam terpecah belah karena tak ada lagi institusi negara yang menyatukan.

Lantaran itu, bila umat Islam sungguh-sungguh ingin menyelesaikan persoalan Palestina secara tuntas dan sesuai syariah Islam, maka harus dimulai dari akar masalahnya yaitu penjajahan entitas Zionis Yahudi yang dibekingi oleh penjajah terutama AS.

Maknanya, hanya melalui persatuan umat serta jihad fisabilillah bersama kekuatan militer maka keberadaan kepemimpinan global khilafah Islam, akan efektif mengalahkan AS. Dan selanjutnya mengubah konstelasi internasional dengan memberikan keadilan hingga kesejahteraan bagi dunia sebagai bukti bahwa Islam benar-benar rahmatan lil ‘alamin. [] Zainul Krian

Dapatkan update berita terbaru melalui channel Whatsapp Mediaumat

Share artikel ini: