Kejahatan KTT Aqaba Hanya Menambah Kehinaan, Keburukan dan Aib Otoritas dan Rezim

Kejahatan KTT Aqaba Hanya Menambah Kehinaan, Keburukan dan Aib Otoritas dan Rezim, serta Menambah Pelanggaran dan Kejahatan Musuh

Sesungguhnya mereka itu akan dihancurkan kepercayaan yang dianutnya dan akan batal apa yang seIalu mereka kerjakan.” (TQS. Al-A’rāf [7] : 139).

Di saat darah para syahid Nablus belum juga mengering, dan yang terluka masih berlumuran darah mereka sendiri, delegasi otoritas—yang melihat pengkhianatan sebagai sudut pandang, dan bahkan sebagai cara hidupnya—bertemu dengan penjahat Yahudi terbesar di bawah naungan kepala kekufuran dan kolonialisme internasional, serta pelindung dan sponsor entitas Yahudi, yaitu Amerika, dengan dihadiri dan disaksikan oleh dua rezim pengkhianat, Yordania dan Mesir!

Para penjahat ini telah kehilangan semua nilai, menginjak-injak semua garis merah dan nol bahkan garis darah. Sungguh demi Allah, mereka tidak memiliki hamiyyah al-jāhiliyyah (kesombongan jahiliyah), sehingga mereka tidak menghormati agama, kekerabatan, atau perjanjian! Siapa yang mau duduk dengan pembunuh rakyatnya, mengoordinasikan rencana dengannya, dan membuat perjanjian dengannya melawan bangsanya, kalau bukan pengkhianat dan antek?! Dan siapakah yang mendukung musuhnya melawan rakyatnya dan menganggap jihad mereka sebagai kekerasan yang harus dihentikan, kalau bukan pengkhianat yang berlumuran dosa?! Sehingga aib dan kehinaan bagi mereka di dunia ini, serta kecelakaan dan siksaan yang menghinakan di akhirat. Sungguh, apa yang mereka lakukan adalah kejahatan.

Pernyataan bersama menegaskan—namun apa yang tersembunyi darinya jauh lebih lebih besar—komitmen terhadap perjanjian sebelumnya, komitmen kedua pihak untuk mengurangi eskalasi dan mencegah kekerasan lebih lanjut, serta penekanan pada status historis al-Quds (Yerusalem), juga entitas Yahudi berkomitmen untuk tidak membahas pendirian unit-unit pemukiman dalam jangka waktu empat bulan, dan tidak menyetujui pos-pos baru dalam waktu enam bulan, kemudian mereka akan bertemu lagi pada bulan Maret di Sharm el-Sheikh untuk mengkonfirmasi pencapaian tujuan yang disebutkan di atas.

Sehubungan dengan hal tersebut, kami terdorong untuk menekankan hal-hal berikut:

  1. Pertemuan dengan entitas Yahudi di saat tangannya berlumuran darah akibat kejahatannya di Nablus, Jenin, dan di tempat lain dianggap sebagai puncak kejahatan, kecerobohan, pengkhianatan, dan konspirasi terhadap rakyat Palestina dengan perencanaan dan pengawasan sebelumnya.

﴿يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَخُونُوا اللَّهَ وَالرَّسُولَ وَتَخُونُوا أَمَانَاتِكُمْ وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ﴾

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.” (TQS. Al-Anfāl [8] : 27).

  1. Mengandalkan komitmen entitas Yahudi pada perjanjian adalah absurditas politik, bahkan itu sendiri adalah pengkhianatan. Lalu, orang waras mana yang masih percaya dengan orang yang dua kali melakukan kejahatannya. Jadi, masihkan percaya dengan orang yang melakukan kejahatannya berulang kali selama tiga puluh tahun?!

﴿أَوَكُلَّمَا عَاهَدُوا عَهْداً نَّبَذَهُ فَرِيقٌ مِّنْهُم بَلْ أَكْثَرُهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ﴾

Patutkah (mereka ingkar kepada ayat-ayat Allah), dan setiap kali mereka mengikat janji, segolongan mereka melemparkannya? Bahkan sebagian besar dari mereka tidak beriman.” (TQS. Al-Baqarah [2] : 100).

  1. Komitmen otoritas untuk mengurangi eskalasi dan pencegahan kekerasan, selain kejahatannya yang menggambarkan jihad sebagai kekerasan, maka ini artinya bahwa otoritas hanya melakukan pengejaran dan penangkapan para mujahidin dan peningkatan koordinasi keamanan dalam mengejar mereka, sementara kejahatan Yahudi dibiarkan berlangsung begitu saja tanpa pengawasan atau pertanggungjawaban, dan ini dibuktikan dengan pernyataan Hanegbi, yang menegaskan bahwa tidak ada pembekuan pemukiman atau perubahan apa pun pada status quo di Masjid Al-Aqsa, tidak ada pembatasan aktivitas tentara Yahudi di mana saja, dan apa yang terjadi malam ini di kota Hawara adalah saksi dan bukti terbaik.
  2. Berbicara tentang menjaga status sejarah tempat-tempat suci tidak berarti penghentian serbuan orang-orang Yahudi ke Masjid Al-Aqsa, juga pelarangan dan penghalangan orang-orang Yahudi kepada mereka yang hendak mendirikan shalat di sana, bahkan entitas kriminal ini akan terus berupaya memaksakan pembagian ruang dan waktu, seperti yang terjadi pada pemerintahan sebelumnya, yang mengumumkan pelestarian status sejarahnya, sementara serbuan dan serangan meningkat terhadap mereka yang mendirikan shalat dan beriiktikaf. Perjanjian ini merupakan lampu hijau otoriter Yordania-Mesir bagi entitas ini untuk terus melanjutkan kejahatan dan serangannya, yang dikonfirmasi oleh Hanegbi dalam pernyataannya di atas.
  3. Berbicara tentang membuka saluran komunikasi dan memperkuat koordinasi antara kedua pihak berarti tidak lebih dari upaya otoritas untuk memberikan layanan keamanan yang lebih “terhormat” kepada entitas Yahudi. Orang yang cermat akan menyadari bahwa tidak ada solusi politik karena Amerika sedang disibukkan dengan hal-hal yang lebih penting dan memanas, sedang tujuan dari pertemuan ini tidak lebih dari menenangkan situasi dan membebaskan Amerika untuk sementara dari masalah berduri ini.

Wahai penduduk negeri yang diberkahi:

Insiden-insiden ini telah mengungkapkan pengkhianatan otoritas dan rezim dengan cara yang luar biasa. Rezim-rezim ini sudah tidak lagi memiliki topeng untuk menutupi beberapa bagian dari aib mereka. Bahkan mereka sudah tidak malu dengan pengkhianatannya dan kerja samanya dengan mereka yang membunuh Anda siang dan malam, karena mereka lebih dekat dengan para pembunuh itu.

﴿يا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى أَوْلِيَاءَ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ وَمَن يَتَوَلَّهُم مِّنكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ﴾

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.” (TQS. Al-Māidah [5] : 51).

Untuk itu, berlepas diri dari mereka dan kebijakannya, lalu arahkan seruan Anda pada kekuatan dinamis di tengah umat Anda, semoga tangisan Anda menyentuh telinga orang-orang yang seperti Al-Mu’tasim dan Salahuddin, sehingga dia akan memobilisasi tentara kaum Muslim untuk membasmi entitas Yahudi dan ekor mereka dari akarnya, serta membebaskan umat dari kejahatannya, insya Allah semua ini akan segera terjadi. Jadi, yakinlah dengan janji Allah, dan percayalah pada umat Anda. Ingatlah bahwa Allah menyertai Anda, dan Allah tidak akan melupakan semua perjuangan Anda.

﴿يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ تَنْصُرُوا اللَّهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ * وَالَّذِينَ كَفَرُوا فَتَعْساً لَهُمْ وَأَضَلَّ أَعْمَالَهُمْ﴾

Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu. Dan orang-orang yang kafir, maka kecelakaanlah bagi mereka dan Allah menyesatkan amal-amal mereka..” (TQS. Muhammad [47] : 7-8). []

 

Kantor Media Hizbut Tahrir

Di Tanah Yang Diberkati – Palestina

 

Sumber: hizb-ut-tahrir.info, 26/2/2023.

Share artikel ini: