Dalam Multaqa Ulama Aswaja di Madura, Ahad 17 November 2019, yang dilaksanakan di Ponpes Al Muntoha, Bangkalan Madura, dihadiri juga oleh para ulama, kyai dan pengasuh pondok pesantren di Jawa Barat. Jumlah peserta dari Propinsi Jawa Barat sekitar 160 ulama, kyai serta pengasuh pondok pesantren dan majlis taklim.
Mereka antusias mengikuti multaqa ini sebagai sarana bersilaturahmi antara ulama dan pengasuh pondok pesantren. Mereka rela jauh-jauh hadir mengikuti multaqa di Madura karena rasa tanggung jawab dan kepedulian mereka atas kondisi umat islam. Selain itu, ini merupaka sikap real kecintaan Ulama dan perhatian mereka terhadap Indonesia.
Sebagai ulama yang mendapatkan amanah sebagai warasatul anbiya’, merasa perlu untuk saling berbagi ilmu dan pengalaman dalam membina umat agar tetap setia mengikuti ajaran Rasulullah Saw. Terlebih saat ini sejumlah ajaran islam seperti cadar, celana cingkrang, khilafah, perang dalam sejarah islam, dipermasalah oleh rezim di negeri muslim ini. Tentu hal ini sangat mengusik hati para ulama.
Multaqa ulama ini menjadi sarana yang tepat untuk mempersatukan mereka dalam mensikapi persoalan-persoalan aktual. Sejumlah ulama dari Jawa Barat dalam pantauan redaksi Shautul ulama yang hadir antara lain: KH. Cecep Abadul Halim, PP Darussalam dan PP Al Bayyinah, Garut, Jabar, KH. Ali Bayanullah, PP Darul Bayan, Sumedang, KH. AA. Syamri PP Pancaran Amal, Gunung Pancar, Sentul, Bogor, Kyai Usman Kamaluddin, Ponpes At Tajurriyu, Citeureup, Bogor, KH. Haris Iskandar, Majlis Darul Fikri Al Islamy, Parung, Bogor, KH. Umar Shiddiq, Ponpes At Tsaqofah, Bogor, KH. Mumuh Muhyidin, PP An Nuur Pamijahan, Bogor, dll
Sebelum mengikuti multaqa, rombongan ulama Jawa Barat mengikuti ziaroh ke makam Syaikhona kholil (Mbah Kholil) yang merupakan gurunya ulama di Indonesia. Rombongan diantar ziarah oleh KH. M. Toha Cholili, yang merupakan Cucu dari Syaikhona kholil. []
Sumber: shautululama.co