Mediaumat.id – Diizinkannya Timnas Israel hadir di Piala Dunia U20 yang akan digelar di Indonesia pada 20 Mei hingga 11 Juni 2023 dinilai oleh Cendekiawan Muslim Indonesia Ustadz Muhammad Ismail Yusanto (UIY) sebagai kemenangan langkah politik Israel.
“Sebenarnya kehadiran tim sepak bola U20 Israel ini bisa dianggap sebagai bentuk kemenangan diplomasi atau kemenangan langkah-langkah politik Israel, khususnya terhadap Indonesia,” tuturnya di Fokus UIY: Timnas U20 Israel Diterima, Indonesia Inkonsistensi? melalui kanal YouTube UIY Official, Ahad (12/3/2023).
Menurut UIY, pemerintah Israel sedang berupaya untuk meraih legal acceptance (penerimaan yurudis) atas eksistensi negara Israel. Pada faktanya negara Israel belum diterima secara yuridis oleh semua negara. Masih sangat banyak negara yang belum menerima. Tetapi bagi Israel itu adalah keadaan yang dinamis. Artinya keadaan itu bisa diubah, hanya memerlukan proses.
“Israel tahu bahwa penerimaan yuridis itu hanya akan mungkin jika ada penerimaan politik. Dan penerimaan politik itu hanya akan mungkin jika ada penerimaan sosial sebagai landasan paling bawah. Artinya meskipun secara hukum ditolak, secara politik ditolak, tetapi secara sosial diterima itu langkah awal,” urainya.
Bentuk sederhana dari penerimaan sosial itu, kata UIY, seperti hadirnya tim sepak bola nasional Israel U20 ke Indonesia. “Bagi Israel itu sebuah kemenangan atau sebuah kemajuan bahwa Indonesia akhirnya bisa menerima meskipun baru penerimaan sosial, tapi itu sebuah kemajuan, karena sebelumnya tidak terjadi dan sekarang terjadi,” imbuhnya.
Jika penerimaan sosial itu sudah didapat, sambung UIY, maka tahap berikutnya melangkah kepada penerimaan politik dan penerimaan hukum.
“Penerimaan ini sangat penting karena Israel tahu bahwa dari sekian negeri Muslim itu selama ini yang cukup kokoh untuk menyerukan kemerdekaan bagi Palestina itu adalah Indonesia. Dan Indonesia adalah negara muslim terbesar di dunia,” tegas UIY.
Karena itulah, tegas UIY, perubahan sikap Indonesia terhadap Israel meskipun itu hanya berupa penerimaan sosial bagi Israel sesuatu banget menjadi sebuah kemajuan yang sangat berarti.
Inkonsisten
UIY menilai penerimaan Indonesia atas tim Israel ini sebagai sikap inkonsistensi karena di dalam UUD 1945 tegas disebutkan bahwa Indonesia menolak penjajahan yang ada di muka bumi.
“Itu adalah sikap dasar resmi negara Indonesia terhadap penjajahan. Fakta menunjukkan bahwa Israel itu melakukan apa yang dikecam oleh konstitusi yaitu melakukan penjajahan. Bukan sekadar penjajahan tapi melakukan kezaliman,” bebernya.
UIY heran jikalau pemerintah Indonesia tutup mata terhadap fakta ini kemudian menerima tim sepakbola Israel untuk ikut turnamen.
“Saya kira ini menjadi taruhan seberapa kokoh pemerintah Indonesia itu memegang prinsip anti penjajahan. jika akhirnya menerima bahkan kemudian memberikan servis begitu rupa maka jangan salahkan jika publik, bukan hanya publik domestik nasional, tapi juga internasional akan menilai bahwa pemerintah Indonesia itu inkonsisten,” kritiknya.
Inkonsistensi ini pasti berdampak terhadap politik Indonesia dan juga berdampak pada kasus-kasus mendatang. “Jika itu terjadi ini akan seperti bumerang buat pemerintah Indonesia,” pungkasnya.[] Irianti Aminatun