Mediaumat.id – Menanggapi kebijakan Irasional negara yang semakin merajalela, Cendikiawan Muslim, Ustadz Ismail Yusanto, menyatakan negara atau pemerintah tidak punya pegangan yang maton/kokoh.
“Satu hal yang kita bisa lihat adalah bahwa negara atau pemerintah dalam hal ini, tidak punya pegangan yang maton. Kalau orang Jawa bilang pegangan yang kokoh dalam berpikir dan bersikap,” tuturnya dalam rubrik Islamic Disney: Irasional Negara Makin Merajalela, Ahad (26/3/2023) di kanal Youtube Khilafah Channel Reborn.
Pegangan yang tidak maton itu, lanjutnya, membuatnya selalu dalam posisi ragu ketika mengambil keputusan. “Itu terlihat banyak sekali atau tampak sekali yang aneh, yang irasional,” imbuhnya.
Ustadz Ismail, panggilan akrabnya pun menyontohkan misalnya soal buka bersama. “Alasannya bahwa sekarang ini kita sedang masa transisi dari pandemi menuju endemi. Jika dia punya alasan maton, pegangan yang kokoh, pasti tidak akan melakukan itu,” tegasnya.
Ia mempertanyakan kenapa di saat yang sama, kemarin diizinkan konser. Bahkan pernikahan banyak orang termasuk keluarga Presiden berlangsung dengan sangat meriah. “Apa kemarin itu juga bukan dalam masa transisi dari pandemi ke endemi, kan sama saja sebenarnya gitu?” sesalnya.
Ismail menunjukkan bahwa hal ini berarti negara tidak punya pegangan. Kalau memang pandemi yang dijadikan alasan atau masa transisi maksudnya tidak boleh. “Tapi di sisi lain, kenapa diperbolehkan. Bahkan dia menyerukan untuk mari nonton konser, mari wisata, mari belanja segala macam,” bebernya.
Ia membeberkan bagaimana muncul keterangan dari Mensesneg, bahwa hal itu dalam rangka untuk pejabat hidup hemat. “Nanti dana untuk buka bersama dialirkan kepada rakyat. Alamat itu juga tidak rasional juga,” ungkapnya.
Ismail memaparkan bagaimana netizen juga melihat istri-istri pejabat itu flexing, pamer. “Sekelas kepala cabang, Sekda saja kayak begitu, kebayang enggak kalau istri menteri,” tukasnya
Ia pun melanjutkan bagaimana kalau istri pemimpin tertinggi. Netizen kan, bukan kurang akal. Disorot tasnya berapa harganya, sekarang pun merk-merknya ketahuan. Termasuk juga waktu pernikahan, pakai kereta kencana segala macam. “Nah itu juga tidak rasional,” pungkasnya.[] Nita Savitri