Kebijakan AS-China: Biden Menyatukan Jepang, Australia, dan India untuk Menghadapi China

 Kebijakan AS-China: Biden Menyatukan Jepang, Australia, dan India untuk Menghadapi China

Presiden AS Joe Biden mengadakan pertemuan langsung pertama yakni Dialog Keamanan Segiempat, atau yang lebih dikenal sebagai “Quad”, sebuah forum strategis informal yang terdiri dari Amerika Serikat, Australia, Jepang dan India — semua negara demokratis dengan kepentingan bersama untuk melawan kebangkitan China di Asia.

Biden akan bertemu di Washington dengan Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga, pemimpin India Narendra Modi dan Perdana Menteri Australia Scott Morrison untuk membahas “cara mempromosikan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka,” menurut Gedung Putih.

Pertemuan itu terjadi saat terjadinya perubahan besar bagi kebijakan AS di Asia. Ketika pemerintahan Biden bergerak untuk memperkuat kemitraan diplomatiknya di kawasan itu, Jepang memiliki pandangan yang semakin agresif mengenai pembangunan militer China.

Pada saat yang sama, pakta pertahanan AUKUS Australia dengan AS dan Inggris telah memperkuat komitmen Washington untuk Asia sehingga membuat gelisah beberapa mitra penting Asia Tenggara. Pada titik kritis ini, apa yang dipilih oleh Quad untuk dilakukan selanjutnya adalah lebih penting dari sebelumnya.

Analis senior Australian Strategic Policy Institute Malcolm Davis mengatakan dibandingkan dengan akar awalnya di bawah pemerintahan George W. Bush, Quad telah berevolusi dari “dialog politik dan ekonomi tingkat rendah” menjadi pemain yang sangat signifikan di kawasan Asia Pasifik. “Quad bukanlah NATO Asia … tetapi pada saat yang sama jelas bergerak ke arah pendekatan keamanan kooperatif,” kata Davis. Quad awalnya diusulkan pada tahun 2007, tetapi ditunda selama satu dekade sampai dihidupkan kembali di bawah mantan Presiden AS Donald Trump di tengah kebangkitan China sebagai negara adidaya di bidang ekonomi dan militer.

Lingkungan diplomatik di Asia telah berubah secara nyata sejak kebangkitan China tahun 2017 itu — dan Quad telah menjadi lebih penting. Pada April 2020, hubungan antara Australia dan China mengalami penurunan besar setelah Morrison Australia menyerukan penyelidikan independen tentang asal-usul Covid-19. Beijing membalas dengan memberlakukan pembatasan hukuman pada barang-barang asal Australia dan hubungan itu belum pulih. Sementara itu, hubungan antara Washington dan Beijing yang memburuk di bawah Trump semakin goyah di bawah Biden ketika AS memperkuat kemitraan diplomatiknya di Asia dengan maksud untuk menahan laju pengaruh China.

Jangkauan Amerika yang baru disambut dengan antusias di Australia dan awal bulan ini kedua pemerintah bergabung dengan Inggris untuk mengumumkan AUKUS, suatu kesepakatan di mana ketiga negara akan bertukar informasi dan teknologi militer untuk membentuk kemitraan pertahanan yang lebih erat di Asia. Jepang juga menyambut baik keterlibatan AS yang lebih besar di kawasan itu. Setelah mencoba mengejar kebijakan China yang lebih hangat di tahun-tahun awal masa kepemimpinan Presiden China Xi Jinping, Jepang semakin waspada terhadap Beijing selama setahun terakhir. [Sumber: CNN]

Komentar:
AS menggunakan Quad dan AUKUS untuk menahan pengaruh China yang berkembang di wilayah tersebut. Beijing perlu bereaksi saat ini, jika tidak, lembaga yang bertindak di bawah naungan AS ini akan tumbuh semakin kuat dan akan menantang pengaruh China.[]

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *