Kebencian Rezim terhadap Islam Ikut Mendegradasi Akidah Generasi

Mediaumat.info – Menyoroti kondisi sosial masyarakat dalam kurun satu tahun terakhir ini, Direktur Lingkar Strategi dan Analisa Data (eLSAD) Muhammad Ismail menegaskan, telah terjadi degradasi akidah pada generasi bangsa karena islamofobia yang diciptakan penguasa.

“Rezim kita hari ini sangat kental dan sangat masif dengan islamofobia. Kalau boleh dengan bahasa Surabaya, benci dengan Islam. Sehingga dengan kebenciannya terciptalah mekanisme degradasi akidah generasi kita,” ujarnya dalam video [LIVE] Diskusi Tokoh Refleksi Akhir Tahun 2023, Ahad (10/12/2023) pada kanal YouTube Pusat Kajian dan Analisis Data.

Ismail lalu menyampaikan analisanya jika pada November kemarin BNPT merilis lagi melalui CNN bahwa perguruan tinggi sekarang menjadi lahan subur untuk rekrutmen terorisme. Kemudian mantan tapol teroris bercerita tentang bagaimana radikalisme masuk ke kerohanian Islam SMA.

“Coba bayangkan anak-anak kita, putra-putri kita yang mestinya lembaga-lembaga pendidikan menjadi tempat mereka belajar mengembangkan intelektualitas mereka, mengembangkan kepribadian dan kemampuan leadership mereka ini kemudian ditakut-takuti,” ungkapnya.

Apalagi kemudian, lanjutnya, ini menjadi opini yang begitu dahsyat pada orang tua-orang tua yang tidak begitu paham dengan berita, dalam tanda kutip meracuni putra-putrinya sendiri sehingga melarang anak-anaknya yang kuliah dekat-dekat dengan masjid.

“Coba kalau enggak dekat dengan masjid, kalau enggak dekat dengan anak kerohanian Islam, terus dekat dengan apa?” singgungnya.

Ismail melanjutkan, maka LGBT yang masuk. Dan ini dikuatkan dengan beberapa kebijakan, dikuatkan dengan beberapa konser. “Dampaknya apa? Generasi kita hancur,” sindirnya.

Di tahun 2023 ini saja, paparnya, ada 50.000 lebih anak-anak usia SMP-SMA yang mengajukan dispensasi untuk diizinkan nikah dini. Kenapa? Karena dia sudah melakukan hubungan seks di luar nikah dan hamil di luar nikah, akhirnya mereka minta dispensasi untuk nikah di usia SMP-SMA.

“Betapa dahsyatnya sebuah sistem yang dibuat dengan menakut-nakuti anak-anak kita. Mestinya mereka ada di dalam lingkungan yang agamis akhirnya menjadi takut dengan agamanya sendiri, takut dengan teman-temannya sendiri. Gantinya mereka akan larut dalam gemerlapnya hedonisme,” ungkapnya.

Ismail pun sangat-sangat prihatin dengan seperti ini. “Kalau ini kita biarkan terus, kalau rezim seperti ini dibiarkan terus, maka lambat laun moral generasi kita akan semakin terdegradasi begitu parah,” imbuhnya.

Padahal, jelasnya, kalau melihat makalah Sayidina Ali bin Abi Thalib, yaitu anak muda hari ini adalah pemimpin di masa datang. Kalau anak-anak SMP-SMA hari ini usianya 15 dan 20 tahun moralnya sudah terdegradasi, maka 10 tahun yang akan datang usia mereka adalah 30 atau 45 tahun dan mereka semakin jauh dengan Islam.

“Apakah kalau seperti ini kita berharap banyak tentang munculnya generasi-generasi nanti yang akan menjadi pemimpin-pemimpin di masa datang dari kaum Muslimin? Sangat jauh!” tandasnya.[] Langgeng Hidayat

Share artikel ini: