Mediaumat.id – Analis Senior Forum Kajian Ekonomi Indonesia (Forkei) Lukman Noerochim. Ph.D. mengatakan, Direktur Pertamina harus bertanggung jawab atas kebakaran depo Pertamina Plumpang.
“Direktur Pertamina tentu punya tanggung jawab yang paling besar karena ini wilayah kewenangannya,” tuturnya di Kabar Petang: Tragedi Plumpang, Erick Thohir Gagal Urus BUMN? melalui kanal You Tube Khilafah News, Senin (6/2/2023).
Meski demikian, ingat Lukman, tidak boleh merujuk kepada satu orang karena Pertamina masih di bawah koordinasi menteri BUMN. “Sehingga yang bertanggung jawab ya dua instansi ini, apalagi sampai menimbulkan korban jiwa,” tegasnya.
Lukman menilai harus ada investigasi ulang terkait pemberian izin pendirian bangunan di sekitar daerah depo atau instalasi yang rawan terhadap kebakaran.
“Harusnya pemerintah setempat memberlakukan peraturan yang bersinergi dengan keberadaan instalasi Pertamina. Saya rasa negara harus turun tangan terhadap hal ini karena menyangkut keselamatan masyarakat,” himbaunya.
Agar peristiwa kebakaran tidak selalu berulang, Lukman menyarankan agar masalah keamanan tidak hanya mengandalkan Pertamina tapi juga melibatkan aparat dan negara. Pemerintah harus memberikan dukungan berupa larangan mendirikan bangunan di dekat area instalasi, memberikan dukungan keamanan di area instalasi. “Ini ada apa? Kebakaran sudah 4 kali selama tiga tahun terakhir,” herannya.
Negara, lanjutnya, harus memberikan dukungan penuh kepada BUMN khususnya Pertamina selaku BUMN strategis yang mengolah serta mendistribusikan BBM. “BBM merupakan hal yang sensitif dan strategis kerena menyangkut kehidupan ekonomi. Kalau terjadi kelangkaan atau penundaan pengiriman akan sangat besar efek dominonya,” bebernya.
Pertamina, kata Lukman, wajib melakukan perawatan peralatan supaya kasus-kasus kebakaran tidak terulang kembali. “Kalau sampai terbakar lagi kerugiannya akan sangat besar bagi Pertamina sendiri maupun bagi rakyat,” pungkasnya.[] Irianti Aminatun