Mediaumat.id – Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) yang ditargetkan akan beroperasi pada Juni 2023 dinilai Pakar Ekonomi Dr. Arim Nasim tidak memperhatikan kepentingan rakyat. “Itu menunjukkan arogansi rezim yang hanya memperhatikan proyek tanpa memperhatikan kepentingan rakyat,” ungkapnya kepada Mediaumat.id, Rabu (7/12/2022).
Pasalnya meskipun dinamakan Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) sejatinya kereta ini tidak menghubungkan Jakarta dengan Kota Bandung.
Sebagaimana disiarkan Kompas.com (4/12/2022) lokasi stasiun kereta tersebut berada di Tegalluar yang masuk Kabupaten Bandung, dan stasiun Padalarang yang masuk Kabupaten Bandung Barat. Baik Padalarang maupun Tegalluar, merupakan wilayah pinggiran atau daerah penyangga Kota Bandung.
Karena itu, proyek Kereta Cepat tersebut, menurut Arim, hanya untuk kepentingan Negara Cina. Kepentingan Cina untuk menjajah ekonomi Indonesia dan menguasai SDA Indonesia seperti negara-negara lain yang sudah masuk perangkap utang Cina seperti Sri Lanka dan negara lain.
“Bagi Cina enggak peduli proyek itu layak atau tidak yang penting bisa memberikan utang untuk dijadikan alat menguasai SDA Indonesia,” tegasnya.
“Sementara bagi rezim juga sama, membangun infrastruktur bukan untuk kepentingan rakyat tapi untuk kepentingan oligarki dan kepentingan oknum rezim untuk mencari keuntungan dari proyek (korupsi),” tambahnya.
Selain itu, proyek tersebut dinilai tidak memperhatikan studi kelayakan baik dari aspek dampak lingkungan maupun aspek pasar. “Sejak awal proyek ini banyak yang menolak termasuk PT. KAI, bahkan PT. KAI pernah mengatakan tidak perlu kereta api cepat, bisa dengan double track,” pungkasnya.[] Ade Sunandar