Kaum Republik Tidak Membawa Suatu Kebaikan Sebagaimana Lausanne Tidak Membawa Kemenangan

Negara Khilafah Utsmani digulingkan oleh proklamasi rezim republik sekuler 94 tahun yang lalu pada tanggal 29 November 1923 oleh Inggris di tangan-tangan agen lokal. Lord Curzon, Ketua Delegasi Inggris untuk Perjanjian Lausanne, memberikan empat syarat atas apa yang disebut sebagai “kemerdekaan”. Keempat syarat itu adalah: penghapusan kekhalifahan secara total, pengusiran khalifah ke luar perbatasan, penyitaan harta bendanya, dan deklarasi pembentukan negara baru yang berdasarkan sekularisme. Memang, orang Inggris tidak mengenal Republik Turki sebelum tercapainya syarat-syarat itu; yaitu sebelum Khilafah dihapuskan pada tanggal 3 Maret 1924. “Turki memang telah mati dan tidak pernah bangkit lagi karena kita telah menghancurkan kekuatan spiritualnya yang diwakili oleh kekhalifahan dan Islam,” kata Lord Curzon di House of Common sebagai tanggapan atas kritik yang dia hadapi mengenai masalah ini.

Ya, wahai kaum Muslim! Pada hari ini, yang merupakan peringatan dari perayaan 99 tahun sistem sekuler ini; sistem yang telah membawa orang dari tingkat penghambaan kepada Allah dan menolak kepada perbudakan kepada manusia, dan menggantikan kedaulatan dari Allah kepada manusia. Perayaan republik yang dipaksakan pada nenek moyang kita terjadi melalui berbagai trik, intrik, terorisme dan pencekikan ribuan umat Islam demi kelangsungan hidupnya! Republik tersebut, yang telah mengubah masjid-masjid menjadi kandang kuda, dan mengubah Azan dari bahasa Arab kepada bahasa Turki, dan yang menggambarkan Islam sebagai “gagasan dogmatis yang dianggap turun dari surga!”, saat ini sedang dirayakan.

Wahai kaum Muslim! Saat ini, Amerika telah mengambil alih sistem yang rusak yang telah didirikan oleh orang Inggris. Negara itu bekerja sama dengan para agennya yang mengklaim bahwa sekularisme, demokrasi dan republikanisme tidak bertentangan dengan Islam; mereka bekerja keras untuk menyelesaikan abad pertama kekuasaan mereka untuk bisa melanggengkan sistem ini dan memastikan berlanjutnya sistem itu di tangan umat Islam. Mereka yang mengklaim saat ini bahwa syura dan pemilihan dalam Islam sesuai dengan demokrasi dan bahwa “negaralah yang menjadi sekuler dan bukan manusia”; mereka berbicara untuk kebaikan Republik itu tanpa rasa takut kepada Allah (Swt):

“Dilaknati Allah mereka, bagaimana mereka sampai berpaling? “ [TQS At Taubah: 30].

Wahai Kaum Muslim! Hari ini, mereka yang berkontribusi terhadap dihapuskannya kekhalifahan, sedang merayakan republik sekuler Lausanne. Mereka yang meninggalkan kota Mosul dan Kirkuk atas kehendak Inggris, bekerja untuk melepaskan anak-anak umat ini dan kepercayaan murni dari agama, bahasa dan sejarah mereka dengan hukum revolusioner mereka. Mereka merusak kaum muda mereka dengan sistem pendidikan sekuler yang mencampurkan lawan jenis, dengan mengatakan: “Kami telah menghasilkan 15 juta remaja dari segala usia dalam sepuluh tahun.” Memang, orang-orang itu merayakan hari penghinaan yang menyelimuti ummat ini dan mereka merencanakan hal itu berkaitan dengan penghinaan ini untuk tujuan-tujuan tahun 2023.

Wahai Muslim! Apakah Anda mengatakan apa yang republik ini berikan kepada Anda? Apa yang telah diberikannya kepada Anda selain ketidakadilan, air mata dan kemiskinan! Selain rotasi pejabat yang bekerja sama dalam orbit Uni Eropa dan Amerika secara politis dan mencari kesenangan bagi diri mereka ?! Selain hutang miliaran dolar, yang menenggelamkan ke dalam rawa riba dan distribusi kekayaan yang tidak adil dan borjuasi korup yang dieksploitasi ?! Selain ketidakadilan dan polarisasi kolektif dan pertengkaran antar saudara ?!

Selain dari kualitas pendidikan yang buruk dan membangun generasi dan sains yang tidak memiliki peluang untuk sukses ?! Dan selain dari generasi muda yang cenderung menyukai kecabulan, kecanduan dan narkoba ?! Dan selain dari ratusan ribu penjahat yang jadi demikian karena undang-undang dan peraturan yang tidak adil yang menyimpang dari keseimbangan keadilan ?!

Wahai Kaum Muslim! Masalahnya, seperti yang Anda lihat, bukan hanya karena para penguasa, pada awalnya ini adalah masalah sistem dan suatu sistem yang berkuasa. Republik sekuler Turki, yang didirikan oleh orang Inggris, dan baru-baru ini dipicu oleh Partai Rakyat Republik; AKP saat ini bekerja untuk mewujudkannya kembali di bawah kepemimpinan Amerika! Republik ini telah menyaksikan selama 494 tahun; telah terjadi 5 kali kudeta, 65 pemerintahan, 4 UUD dan ratusan amandemen konstitusi. Dengan demikian, sistem ini, yang telah berubah menjadi kain usang dengan banyak tambal sulam, tidak ada yang baru untuk ditawarkan dari sistem ini kepada umat Islam, dan rezim-rezim yang muncul setelah dihapuskannya kekhalifahan hanyalah alat untuk membuat umat Islam keluar dari sistem ini. Untuk alasan itu, Republik tidak pernah menjadi suatu kebajikan, dan tidak akan pernah menjadi demikian, karena perjanjian Lausanne tidak pernah menang.[]

Dikuitp dari press rilis Hizbut Tahrir Wilayah Turki tertanggal 8 Safar 1439 – Sabtu, 28 Oktober 2017

Share artikel ini: