Oleh: Hadi Sasongko (Direktur POROS)
AS dan negara – negara barat sedang mengalami goncangan ekonomi. Meski sebab semua bencana dan krisis itu adalah sistem Kapitalisme, Barat terus saja mempropagandakan berbagai prestasinya, gaya hidupnya, dan sistemnya. Barat jadi tampak lebih hebat dari fakta sebenarnya. Ini mengakibatkan semakin banyak manusia yang terpesona dengan peradaban dan sistem-sistem Barat yang bermacam-macam. Taqlid buta pun menjadi ciri orang-orang yang terpesona itu. Mereka mengira sistem kapitalisme itu tidak ada tandingannya dan tidak ada alternatifnya. Jatidiri pun terabaikan dan sikap yang jelas menjadi lenyap.
Siapapun yang menelaah sistem ekonomi kapitalisme, akan dapat melihat bahwa orang-orang yang terpesona dengan kapitalisme itu benar-benar seperti yang difirmankan oleh Allah SWT :
لَهُمْ قُلُوبٌ لَا يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لَا يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ آَذَانٌ لَا يَسْمَعُونَ بِهَا
“Mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah).” (QS. al-A’raf [7]: 179)
Seandainya mereka mengkaji dengan cermat realitas sistem kapitalisme, niscaya mereka akan melihat sistem kapitalisme itu telah gagal sejak dulu, bukan hanya sejak meletusnya krisis global sekarang ini. Mereka pun pasti akan melihat bahwa asas-asas sistem kapitalisme telah menghembuskan kebusukan sejak kemunculannya. Sistem kapitalisme itu bagaikan tongkat Nabi Sulaiman AS, tetap berdiri karena belum ada seseorang yang mendorong tongkat itu dengan tangannya.
Para penganut aqidah kapitalisme itu mungkin tidak tahu atau mungkin pura-pura tidak tahu terhadap kesempurnaan Sistem Ekonomi Islam. Mereka membandingkan Kapitalisme yang sedang limbung dengan Sosialisme Komunisme yang sudah runtuh. Lalu mereka menyimpulkan bahwa sesuatu yang limbung tetapi belum runtuh adalah lebih baik, selama alternatif yang lain adalah Sosialisme Komunisme yang telah runtuh. Seandainya mereka mempelajari masalah ini secara obyektif, mereka pasti akan menemukan bahwa Sistem Ekonomi Islam adalah satu-satunya sistem yang mampu menjamin kehidupan ekonomi yang bebas dari krisis, meski mereka tidak mengimani Islam. Hal itu karena Sistem Ekonomi Islam yang agung telah dirancang oleh Allah SWT, Zat Maha Pemberi Rezki dan Sang Pencipta. Sistem Ekonomi Islam itu telah dirancang Allah SWT untuk para makhluk-Nya. Allah Maha Mengetahui apa yang menjadi problem-problem makhluk-Nya, apa yang memberikan kebaikan kepada mereka, dan apa yang dapat mewujudkan kehidupan yang aman dan selamat. Firman-Nya:
أَلَا يَعْلَمُ مَنْ خَلَقَ وَهُوَ اللَّطِيفُ الْخَبِيرُ
“Apakah Allah Yang menciptakan itu tidak mengetahui dan Dia Maha Halus lagi Maha Mengetahui?” (QS. al-Mulk [67]: 14)[]