Kampanye Radikal Dimainkan Makin Kencang di 2023?

Mediaumat.id – Ketua LBH Pelita Umat Chandra Purna Irawan memprediksikan kampanye radikal, intoleran dan anti kebhinekaan akan terus dimainkan pada tahun 2023, bahkan semakin kencang.

“Kampanye radikal, intoleran dan anti kebhinekaan itu akan terus dimain-mainkan. Kemungkinan di tahun 2023 ini, itu akan diulang semakin kencang,” ungkapnya dalam Islamic Lawyers Forum Jawa Barat: Analisis Kebijakan Hukum, Politik, Ekonomi, Pendidikan, dan Dakwah Islam Tahun 2023, Ahad (15/1/2023) di kanal YouTube Rayah TV.

Menurutnya, itu terkonfirmasi misalnya ada pernyataan dari salah satu tokoh yang mengatakan kemungkinan kelompok radikal akan menunggangi atau semakin banyak menjelang pemilu.

“Ini ternyata, analisis/prediksi saya dapat dinyatakan benar kalau menggunakan data enam tahun lalu dan kemudian pernyataan dari beberapa tokoh yang kemungkinan akan berulang kembali tahun 2023,” jelasnya.

Bahkan, menurut Chandra, pemerintah tak hanya melakukan narasi kampanye (radikal, intoleran, dan anti kebhinekaan) namun menerbitkan regulasi untuk mendukung kampanyenya.

Selain narasi radikal, intoleran, dan anti kebhinekaan, menurut Chandra, tahun 2023 juga akan ada narasi terkait monsterisasi, alienasi atau kriminalisasi ajaran Islam.

“Monsterisasi itu menciptakan sebuah campaign seolah-olah ajaran Islam ini adalah monster yang menakutkan. Setelah dimonsterisasi dibuat alienasi, dibuat asing. Jadi, dibuat asing sehingga orang tidak mau mendekat,” jelasnya.

Adapun ajaran Islam yang akan dimonsterisasi di antaranya adalah berkaitan dengan jihad, terminologi kafir, cadar, syariah, dan khilafah. “Itu semua dimonsterisasi, dialienasi, distigmatisasi, kemudian terakhir dipersekusi,” pungkas Chandra.[] Ade Sunandar

Share artikel ini: