Mediaumat.id – Ketua Komite Eksekutif Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Adhie M Massardi menyatakan negara yang membungkam kritik, pasti korupsi besar.
“Pembungkaman ini lazimnya paralel dengan korupsi. Negara-negara yang membungkam oposisi, yang membungkam kritik, pasti korupsinya besar,” tuturnya dalam diskusi Isu Moderasi Diangkat di Tengah Korupsi Meningkat dan Kedaulatan Disikat (Cina), Senin (4/9/2023) di kanal YouTube Media Umat.
Sikap pemerintah yang selama ini melabeli pihak yang kritis dengan istilah intoleran, dan radikal, menurutnya, adalah untuk menutupi korupsi besar-besaran. Demikian halnya pihak yang berbeda pendapat dengan pemerintah, maka akan dikenai pasal penyebaran berita bohong yang menyebabkan keonaran.
“Saya melihat sebetulnya dalam rangka menutupi korupsi yang gila-gilaan, kemudian (mereka) yang berbeda pendapat dituduh aneh-aneh,” imbuhnya.
Padahal, menurutnya, sanksi yang termuat dalam Undang-undang Nomor 1 Tahun 1946 warisan Belanda itu seharusnya sudah tidak bisa dipakai. Namun, karena tidak ada pasal lain, pemerintah tetap memberlakukan sanksi tersebut.
Adhie menyebutkan, sejumlah tokoh kritis yang ditangkap, diadili, dan dipenjara oleh rezim saat ini. Di antaranya, Syahganda Nainggolan, Jumhur Hidayat, serta Edy Mulyadi.
“Kemarin Rocky Gerung juga diarahkan ke sana, tapi kita bela. Insya Allah aman-aman saja karena sampai sekarang, saya cek katanya masih diamati kasus-kasusnya,” tandasnya.
Meski demikian, mantan Jubir Presiden Gus Dur tersebut menyampaikan pentingnya membangun kesadaran politik di kalangan sipil terutama di kampus-kampus. Apalagi, banyak kampus saat ini telah terkooptasi. “Jika kita diam saja, bangsa ini akan dikorupsi habis-habisan,” tutupnya.[] Ikhty