Mediaumat.news – Alhamdulillah tsumma alhamdulillah, Hadirin yang mengikuti pengajian rutin tafsir Al Quran yang mengkaji kitab tafsir “Al Ibriz” pada Rabu (20/9) menyatakan perppu no 2 tahun 2017 ganas dan berbahaya. Sebab, akan menjadikan penguasa untuk bertindak represif.
Pada kesempatan tersebut KH Muhajir, selaku pengasuh dalam kajian tersebut, menyampaikan bahwa keganasan dan bahaya perppu tersebut telah memakan korban. Insya Allah semua orang tahu bahwa HTI dibubarkan oleh penguasa dengan menggunakan perppu no 2 tahun 2017 tersebut. Ke depannya, bila ada pihak-pihak yang tidak setuju terhadap kebijakan pemerintah (baik individu maupun kelompok/ ormas, islam maupun non islam) akan terancam dibubarkan. Inilah diantara kegananasan dan bahayanya perppu no 2 tahun 2017.
KH Muhajir juga menyampaikan bahwa apabila partai – partai (baik nasionalis, berbasis massa islam maupun berasas islam) yang memiliki wakil di DPR mendukung perppu tersebut mestinya tidak dipilih pada pemilu – pemilu mendatang. Sebab melalui dukungan partai – partai tersebut, pemerintah semakin percaya diri dalam bertindak represif terhadap islam dan umat islam.
Disamping itu beliau menambahkan, Selama ini sering terjadi ketidakadilan dan diskriminasi terhadap umat islam. Bila umat islam melakukan aksi untuk menuntut keadilan justru umat islam dituduh akan melakukan makar. Sebaliknya, bila ada pihak lain yang nyata-nyata merongrong negara (seperti gerakan separatis yang dilakukan oleh OPM, Gerakan Komunisme Gaya Baru dll) kesannya dibiarkan begitu saja.
Pemerintah tampaknya tidak akan pernah bersungguh-sungguh untuk berlaku adil terhadap umat islam.
Pada kesempatan itu pula, juga disampaikan keprihatinan atas kedhaliman yang menimpa umat islam di Rohingya. kenapa kalau umat islam yang mengalami musibah (akibat kebrutalan kelompok non islam yang didukung oleh militer dan rezim yang berkuasa) cenderung dibiarkan, tidak dipedulikan.
Karenanya, sebagai wujud kepedulian kita terhadap mereka minimal bantuan doa untuk kebaikan, keselamatan, dan kemenangan mereka hendaknya dilakukan. Juga doa untuk kehancuran pelaku tindak kedhaliman (para biksu, tentara dan pemerintah Myanmar).
Alhamdulillah rangkaian kegiatan yang dihadiri lebih dari 20 orang muhibbin KH Muhajir berjalan lancar, khidmad dan penuh dengan suasana kekeluargaan dan ukhuwwah islamiyyah.[]