Kejahatan baru lainnya telah ditambahkan ke daftar kekejaman yang dilakukan oleh pemerintah China, yang melancarkan perang yang keji melawan Islam dan kaum Muslim. Rezim China mengumumkan kematian Syed Jahan Muhammad Khanovich Nodirov dari Andijan, anggota Hizbut Tahrir, pada tanggal 28 November 2023. Syed Jahan, yang menjadi syuhada di penjara Beijing, adalah seorang aktivis di antara saudara-saudara Uighur kami di Turkestan Timur, yang menyerukan meninggikan kalimat Allah. Dia dipenjara oleh pemerintah China pada musim panas 2000. Namun, hukuman itu dibacakan setelah 19 tahun, dan Syed Jahan kehilangan kebebasannya selama 20 tahun, tanpa pertimbangan yang diberikan pada tahun-tahun panjang yang dihabiskannya di penjara. Istrinya yang orang Uighur tetap ditahan di kamp konsentrasi, tempat penindasan dan penyiksaan. Kerabatnya mengatakan bahwa Syed Jahan tetap berada di bagian perawatan medis penjara Beijing di hari-hari terakhirnya.
Diketahui bahwa China, yang tidak berbeda dengan orang-orang Yahudi dalam permusuhannya terhadap Islam dan kaum Muslim, terlibat dalam tindakan penindasan brutal dan pembantaian yang paling keji terhadap kaum Muslim di Turkestan Timur. Hal ini membuat jutaan kaum Muslim berada di kamp-kamp penahanan yang disebut sebagai “sekolah cuci otak” dan metode penyiksaan yang mengerikan digunakan terhadap mereka. Hari ini, China hanya berani menyerang kaum Muslim karena umat Islam tidak memiliki Khalifah yang bisa berfungsi sebagai perisai dan pelindung. Pemerintah Mirziyoyev di Uzbekistan, misalnya, tidak melindungi putra-putra umat ini; sebaliknya, tindakan mereka menyerupai pemerintah Cina dalam melakukan kejahatan terhadap umat Islam. Itulah sebabnya mengapa rezim China terus melakukan kejahatan keji terhadap umat Islam tanpa ragu-ragu.
Kebangkitan Islam datang melalui kemenangan Allah saja, dan pohon kemenangan dan kehormatan ini tumbuh disiram oleh darah saudara-saudara syuhada kami, seperti Syed Jahan, yang menanggung beban atas panggilan yang menantang ini. Para syuhada dipilih oleh Allah sendiri. Sebenarnya, mereka adalah hamba-hamba yang terpilih dan dekat dengan Allah. Terlepas dari kesedihan kami atas kepergian saudara kami Syed Jahan di dunia ini, kami mengucapkan selamat kepadanya karena dia mencapai akhir yang baik dalam hidup, yaitu Syahadat (syahid)! Sebagaimana firman Allah:
[مِّنَ الْمُؤْمِنِينَ رِجَالٌ صَدَقُوا مَا عَاهَدُوا اللَّهَ عَلَيْهِ فَمِنْهُم مَّن قَضَىٰ نَحْبَهُ وَمِنْهُم مَّن يَنتَظِرُ وَمَا بَدَّلُوا تَبْدِيلًا]
“Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah. Di antara mereka ada yang gugur dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu.614) Mereka sedikit pun tidak mengubah (janjinya)” [TQS Al-Ahzab:23].
Kami memohon kepada Allah, Subhanah wa ta’ala, untuk menempatkan saudara kami Syed Jahan Bersama dengan para syuhada kami yang lain di Jannah, di antara para nabi, para syuhada, dan Assidiqin, dan betapa hebatnya para sahabat ini. Kami memohon kepada Allah (Swt) agar diberikan kesabaran dan kesejahteraan bagi keluarga dan kerabatnya. Memang, Khilafah Rashidah akan segera kembali dengan izin Allah, pasti akan membalaskan dendam saudara-saudara kami yang tertindas dan syuhada seperti Syed Jahan, dari pemerintah China dan para penjajah kufar lainnya.
[وَيَقُولُونَ مَتَى هَذَا الْفَتْحُ إِن كُنتُمْ صَادِقِينَ * قُلْ يَوْمَ الْفَتْحِ لَا يَنفَعُ الَّذِينَ كَفَرُوا إِيمَانُهُمْ وَلَا هُمْ يُنظَرُونَ]
“Mereka bertanya, “Kapankah kemenangan itu (datang) jika engkau orang yang benar?” Katakanlah, “Pada hari kemenangan itu tidak berguna lagi bagi orang-orang kafir keimanan mereka dan mereka tidak diberi penangguhan.” [TQS As-Sajadah:28-29]
Kantor Media Hizbut Tahrir di Uzbekistan
Sumber: HT Central Media Office