Jurkam Pilkada Janji Talangi Masuk Neraka, Berbahaya Secara Akidah

Mediaumat. news – Menanggapi pernyataan seorang jurkam salah satu paslon Pilkada 2020 di Depok yang menyatakan bila memilih salah satu paslon pilkada membuat pemilihnya masuk neraka, maka si jurkam paslon tersebut berjanji akan menalanginya, Peneliti Kajian Tsaqafah Islamiyyah, Tafsir dan Balaghah Ustaz Irfan Abu Naveed menilai pernyataan tersebut berbahaya secara akidah.

“Jelas, pernyataan tersebut pernyataan berbahaya secara akidah, bagaimana tidak? Terlebih, bagaimana bisa? Ada manusia bersedia menanggung siksa neraka? Orang beragama kan meyakini adanya siksa neraka Jahannam, neraka Jahannam itu bukan tempat rekreasi sauna, kalau panas api di kompor saja menyakitkan, apalagi siksa Jahannam, itu bukan mainan dan bukan bahan candaan,” tuturnya kepada Mediaumat.news, Selasa (15/12/2020)

Ia menuturkan pada saat yang sama manusia mendapati ayat-ayat Allah dan hadits-hadits Rasulullah ﷺ menggambarkan pedihnya siksa neraka, dan betapa menderitanya para penghuninya kelak. “Na’uuzhu billaahi min dzaalik!” doa Irfan.

Penggambaran (al-tashawwur) terkait siksa Jahannam dalam ayat al-Qur’an dan hadits, menurut Irfan, jelas menunjukkan penderitaan yang sangat dan sudah cukup menunjukkan betapa mengerikannya siksa Jahannam.

Oleh sebab itu, ia menegaskan, menjadikan urusan neraka Jahannam sebagai bahan candaan, olok-olokkan, atau lebih jauh lagi dipolitisasi untuk meraih dukungan politis, jelas merupakan kebatilan, bahkan bisa menjerumuskan pada kekufuran.

Menurutnya, hal ini jelas berbahaya, secara akidah mengandung penyesatan, sekularistik dan seakan-akan aktivitas dukung mendukung paslon tertentu dalam konteks pemilu demokrasi takkan dipertanggungjawabkan di akhirat serta tidak berkaitan dengan urusan agama.

Ia menilai, ini salah satu bukti dari sekian banyak bukti dharar demokrasi yang membuat para penganutnya berperilaku tidak sehat dan menyalahi akidah dan syariah. Demokrasi sudah seharusnya dicampakkan. Terlebih kebobrokan sistem ini yang tersembunyi lebih memprihatinkan daripada apa yang tampak terjadi dan tak bisa disamarkan.[] Achmad Mu’it

Share artikel ini: