Mediaumat.news – Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perrpu) No 2 Tahun 2017 tentang Organisasi Kemasyarakatan tidak hanya mengancam keberadaan Ormas, khususnya Ormas Islam, tapi juga mengancam dakwah.
“Perpu bukan hanya membubarkan organisasi, tetapi juga melarang berkembangnya paham yang disebut bertentangan dengan Pancasila. Paham yang dimaksud itu adalah khilafah,” kata juru bicara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) M Ismail Yusanto di hadapan massa yang memenuhi Silang Barat Daya (Patung Kuda) Monumen Nasional, Jakarta, Jumat (28/7).
“Apakah Anda Setuju?” tanya Ismail dari atap kendaraan. “Tidak!” jawab massa, yang kemudian langsung disambut dengan teriakan: “Khilafah….khilafah….khilafah….”
Padahal, menurut Ismail, khilafah itu disebut oleh para ulama sebagai tajul furudh atau mahkota kewajiban. Artinya, bila khilafah ditegakkan maka terlaksanalah kewajiban-kewajiban yang lain. “Inilah bahayanya Perpu itu [karena larang dakwah],” tandasnya.
Tidak hanya itu, lanjutnya, Perppu itu juga menyasar orangnya. Ia menjelaskan, banyak anggota HTI di seluruh Indonesia mengalami persekusi, seolah-olah sebagai prilaku kriminal. “Bagi anggota HTI itu tidak menjadi maslaah karena kita semua yakin karena Allah-lah yang memegang hidup kita, yang menyempitkan dan melapangkan rezeki kita. Kita tidak takut. Persekusi terhadap anggota HTI adalah sebuah kezaliman. Ini bisa terjadi pada Ormas yang lain.”
Oleh karena itu, inilah mengapa Perppu itu harus ditolak karena ini menjadi jalan bagi rezim ini untuk bertindak diktator dan represif. “Kita tidak boleh mundur. Kita harus terus maju, menuntut dicabutnya Perppu ini. Dan yang penting kita harus terus maju dalam dakwah,” ajaknya.
Ia mengingatkan, sebagai Muslim telah berjanji kepada Allah bahwa hidup dan mati untuk Allah. Semua menginginkan semuanya lillah, ekonomi lillah, politik lillah, negara kita negara lillah. Yaitu negara yang di dalamnya diterapkan syariah secara kaffah. “Kalau sekarang negara membubarkan organisasi dakwah, apakah itu negara lillah atau lighairillah?” tanyanya. “Lighairillah…..,” jawab massa.
Maka, Ismail mengajak seluruh kaum Muslim melawan kezaliman pemerintah ini. [] emje