Mediaumat.news- Vonis 1,5 tahun penjara terhadap Ahmad Dhani Prasetyo dengan dalih telah melakukan ujaran kebencian menunjukkan rezim ini sangat represif.
“Penahanan Ahmad Dhani dalam kasus yang disebut sebagai ujaran kebencian menunjukkan, yang pertama, rezim ini sungguh sangat represif,” ujar Juru Bicara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Muhammad Ismail Yusanto, dalam kanal Youtube Fokus Khilafah Cahnnel, Jumat (1/2/2019).
Menurut Ismail, hal itu persis seperti yang dinyatakan oleh pengamat Indonesia dari luar negeri, Tom Power, yang menyebutkan rezim ini banyak sekali melakukan politisasi hukum dengan menggunakan aparat hukum untuk menekan atau mempersekusi atau mengkriminalisasi kekuatan oposisi. Lihatlah apa yang terjadi kepada mereka-mereka yang berhadapan atau berseberangan dengan rezim. Sementara mereka yang sehaluan dengan rezim, aman-aman saja.
“Jadi, ini satu pertanda yang sangat buruk ketika hukum tidak lagi berjalan untuk menegakkan keadilan tetapi hukum telah dijadikan sebagai alat politik oleh kekuasaan,” simpul Ismail.
Kedua, ada diskriminalisasi yang luar biasa. Jikalau benar Ahmad Dhani betul melakukan ujaran kebencian, di luar sana ada banyak sekali orang yang melakukan hal yang bahkan jauh lebih keras, lebih kasar.
“Sebutlah orang seperti Vicktor Laiskodat, Guntur Romli, lalu ada Ade Armando, Abu Janda dan sebagainya, tapi sampai sekarang tetapi aman, tidak tersentuh hukum. Kalau presiden menyebutkan ‘laporkan saja, lapoprkan saja’ mereka semua sudah dilaporkan tetapi aparat penegak hukum tidak bergerak,” pungkasnya.[] Joko Prasetyo