Jubir HTI: “Pembantaian Muslim NZ Semestinya Menyadarkan Kita Akan Pentingnya Al-Junnah”
Mediaumat.news – Pembantaian bersenjata yang menewaskan 49 umat Islam yang sedang shalat Jumat di dua masjid besar di Selandia Baru (New Zealand/NZ) semestinya membuat kaum Muslimin sadar akan pentingnya Al-Junnah.
“Yang kita lihat di New Zealand dan juga belahan dunia lain semestinya membuat kita sadar betapa pentingnya Al-Junnah itu,” ujar Juru Bicara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Muhammad Ismail Yusanto seperti diunggah kanal Youtube Fokus Khilafah Channel , Jumat (15/3/2019).
Menurut Ismail, pembantaian terhadap kaum Muslimin di NZ maupun belahan dunia lain karena banyak faktor, tetapi sebab utamanya adalah bahwa umat Islam tidak memiliki pelindung (junnah). “Siapa junnah itu atau perisai itu? Dia adalah pemimpin umat Islam atau khalifah,” tegasnya.
Menurut Ismail, umat Islam saat ini sesungguhnya adalah korban dari kebengisan dan kekejaman pihak lain di mana pun mereka berada. Lihatlah apa yang dialami oleh kaum Muslimin di Palestina, Rohingya, Uighur.
“Kalau umat Islam ini menjadi korban, mengapa pula kemudian kebencian itu ditumpahkan begitu rupa kepada pihak yang semestinya harus dibantu atau setidaknya mendapatkan empati dan simpati?” ungkap Ismail retoris.
Demikianlah keadaan dunia saat ini yang penuh dengan ketidakadilan, kebencian dan keangkaramurkaan terjadi di mana-mana. “Dan demikian pula keadaan umat Islam saat ini menunjukkan kepada kita betapa lemahnya keadaan umat Islam,” bebernya.
Ismail menegaskan, tanpa junnah, nyawa umat Islam yang sesungguhnya demikian berharga di mata Allah SWT, sebagaimana disebutkan Rasulullah SAW, ‘Hancurnya dunia itu di sisi Allah lebih remeh dibanding terbunuhnya seorang Muslim’ ini hari tampak begitu murah.
“Mari kita doakan para korban di sana mudah-mudahan segala dosanya diampuni dan diterima segala amal shalihnya bahkan sampai pada derajat syahid. Dan yang masih melanjutkan kehidupan, mari kita bahu membahu berjuang bersama bagi terwujudnya Al-Junnah itu. Karena dialah yang memiliki kekuatan untuk melindungi kita semua. Harkat, martabat dan kehormatan umat Islam,” pungkas Ismail.[] Joko Prasetyo