Jokowi Wariskan Utang 9000 Triliun, IJM: Rakyat Butuh Sistem Tanpa Utang

 Jokowi Wariskan Utang 9000 Triliun, IJM: Rakyat Butuh Sistem Tanpa Utang

Mediaumat.info – Direktur Indonesia Justice Monitor Agung Wisnuwardana mewanti-wanti mengenai warisan utang pemerintahan era Jokowi yang hingga Oktober 2023 tembus hampir 9.000 triliun rupiah dan Agung berharap adanya sistem tanpa pajak dan tanpa utang.

“Hati-hati dengan utang luar negeri dan ini sangat-sangat berbahaya. Kita perlu sistem dengan tanpa pajak dan tanpa utang,” tegasnya pada video Meroket Tinggiiii…. Utangnya? dalam kanal YouTube Justice Monitor, Kamis (14/12/2023).

Meskipun utang luar negeri ini untuk pendanaan proyek produktif, namun menurut Agung, justru itu merupakan cara yang paling berbahaya.

“Utang luar negeri untuk pendanaan proyek adalah cara paling berbahaya terhadap eksistensi negara miskin dan berkembang,” jelasnya.

Ditambahkan, utang merupakan jalan menjajah suatu negara. Dan utang luar negeri berpotensi menghasilkan kerugian dan bertambahnya kemiskinan pada negara yang berutang walaupun utang tersebut digunakan untuk pembiayaan produktif.

Setidaknya ada dua hal yang menurut Agung patut diwaspadai dari dana pembiayaan utang ini.

Pertama, utang jangka pendek. Dampaknya adalah kekacauan moneter ketika jatuh tempo masa pelunasan.

“Mata uang negara yang berutang akan diserang, tanda petik, sehingga anjlok dan gagal melunasi,” paparnya.

Kedua, utang jangka panjang. Negara donor bersikap toleran saat pelunasan hingga menumpuk dan APBN pun menjadi kacau.

“Akibatnya harus dilunasi dengan berbagai aset negara dan harus menerima didikte oleh negara atau lembaga pemberi utang,” ungkapnya.

Belum lagi, lanjutnya, jika utang negara tersebut sangat besar dan harus dibayar terus-menerus bunganya sebelum pokoknya dilunasi.

“Sehingga secara hukum ini adalah dosa besar dan membahayakan umat manusia khususnya kaum Muslimin,” tandasnya.[] Langgeng Hidayat

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *