Jokowi Sebut Anggaran Subsidi BBM Tinggi, Pengamat: Untuk Tutupi Kebobrokan Pengelolaan APBN

Mediaumat.id – Pernyataan Joko Widodo terkait tingginya anggaran untuk subsidi harga jual bahan bakar minyak (BBM) dinilai Pengamat Ekonomi Arim Nasim cuma untuk menutupi kebobrokan pengelolaan APBN.

“Cuma untuk menutupi kebobrokan pengelolaan APBN,” tuturnya kepada Mediaumat.id, Kamis (23/6/2022).

Menurutnya, yang selalu dijadikan kambing hitam itu subsidi APBN, padahal beban APBN paling besar itu bayar utang baik pokok maupun bunganya. “Jadi, pernyataan tersebut sebenarnya menunjukkan APBN Indonesia sudah sangat defisit akibat salah kelola dan jebakan utang,” tegasnya.

Arim mengatakan, sebenarnya bensin dari jenis pertamax sudah dinaikkan dari sekitar Rp9.500 menjadi Rp12.500, premium sudah dihapuskan dan pertalite sudah mulai dibatasi. “Sehingga dalam kondisi tertentu masyarakat dipaksa untuk membeli pertamax,” ujarnya.

Ia menilai jika pertalite dinaikkan lagi maka dampaknya inflasi semakin tinggi. “Pengangguran bertambah dan rakyat semakin sengsara dan menderita,” tandasnya.[] Achmad Mu’it

Share artikel ini: