Jokowi Bilang Al-Qur’an Sebagai Sumber Petunjuk, Pengamat: Justru Kebijakannya Bertentangan dengan Al-Qur’an

 Jokowi Bilang Al-Qur’an Sebagai Sumber Petunjuk, Pengamat: Justru Kebijakannya Bertentangan dengan Al-Qur’an

Mediaumat.news- Menanggapi pernyataan Presiden Joko Widodo dalam pembukaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat Nasional ke-28 Tahun 2020 secara virtual yang digelar di Kota Padang, Sumatra Barat, Sabtu (14/11/2020) yang menyebut Al-Qur’an merupakan sumber petunjuk dan pedoman hidup dalam sendi-sendi kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara, Pengamat Sosial Politik Iwan Januar menilai semua kebijakan yang dijalankan pemerintahan di Indonesia justru tidak selaras dengan Al-Qur’an.

“Yang kita lihat justru sering muncul penentangan terhadap hukum-hukum yang dibawa Al-Qur’an. Seruan penerapan syariat Islam justru dipandang sebagai tindakan radikalisme. Ada proses deislamisasi terhadap ajaran Islam dengan muncul arus Islam Nusantara,” tuturnya kepada Mediaumat.news, Ahad (15/11/2020).

Menurutnya, kebijakan di Indonesia sejak lama adalah sekularisme yakni memisahkan agama dari kehidupan. “Terakhir Mahfud MD bilang agama adalah urusan pribadi. Itu menguatkan kalau Indonesia memang berkiblat pada sekularisme,” ujarnya.

Ia menilai pernyataan Jokowi tersebut hanya lips service dan menjadikan Islam dan kaum Muslimin cuma sebagai komoditas politik dan ekonomi.

“Selalu begitu. Islam dan kaum Muslimin baru jadi komoditas. Komoditas politik dan ekonomi. Jelang pemilu dan pilkada para calon presiden dan kepala daerah berlomba-lomba menunjukkan identitas Islam,” ungkapnya.

Iwan juga menuturkan bahwa Islam jadi komoditas ekonomi karena potensi dana umat yang bisa dikeruk untuk kepentingan pemerintah dan pengusaha itu besar. “Tengok saja pemerintah begitu aktif akan bahas dana abadi umat, dana wakaf, zakat dan sertifikasi halal. Semua urusannya duit,” pungkasnya.[] Achmad Mu’it

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *