Jokowi Ajak Konsumsi Buah Lokal, FAKKTA: Buah Lokal Mahal!
Mediaumat.news – Ajakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengonsumsi buah lokal merupakan hal baik namun Peneliti Forum Analisis dan Kajian Kebijakan untuk Transparansi Anggaran (FAKKTA) Muhammad Ishak menilai harga buah lokal di perkotaan umumnya mahal.
“Masalahnya buah lokal pada umumnya di perkotaan relatif mahal! Sehingga kurang dapat dijangkau secara cukup dan berkelanjutan oleh penduduk yang sebagian besar berpendapatan menengah ke bawah,” ungkapnya kepada Mediaumat.news, Selasa (10/8/2021).
Penyebab mahalnya buah lokal, menurut Ishak karena rantai pasok yang panjang dari petani, pengepul, pedagang besar, pedagang pasar, hingga pengecer.
Di sisi lain, menurutnya, pemerintah juga mempermudah masuknya impor buah yang tak jarang biaya impornya lebih murah dibanding mendatangkan buah lokal. “Seperti jeruk Kalimantan ke Jakarta relatif lebih mahal dibandingkan dengan dari Cina,” ungkapnya.
Selain itu, biaya produksi juga turut mempengaruhi mahalnya buah lokal. “Biaya produksi untuk menghasilkan buah dengan produktivitasnya tinggi terkendala biaya pupuk yang mahal dan lahan yang sempit, sehingga skala ekonomi petani rendah,” jelasnya.
Menurutnya, pemerintah selain meningkatkan daya beli masyarakat harus membantu petani buah domestik dengan lebih serius. “Di samping terus meningkatkan kesadaran masyarakat mengonsumsi buah lokal, harus membatasi buah impor yang bisa disubtitusi dengan buah lokal,” pungkasnya.[] Ade Sunandar