Jika Usulan Mengontrol Tempat Ibadah Tidak Dihentikan, Masjid akan Dicurigai

 Jika Usulan Mengontrol Tempat Ibadah Tidak Dihentikan, Masjid akan Dicurigai

Mediaumat.id – Cendekiawan Muslim Ustadz Muhammad Ismail Yusanto (UIY) menilai jika usulan untuk mengontrol tempat ibadah tidak dihentikan, maka masjid akan dicurigai sebagai tempat timbulnya masalah karena dianggap sebagai pusat dari radikalisme.

“Masjid akhirnya ditempatkan alih-alih sebagai tempat pusat pembinaan umat, pembinaan rakyat, lalu dicurigai sebagai tempat timbulnya masalah karena dianggap sebagai pusat dari radikalisme,” tuturnya dalam program Fokus Spesial: BNPT & Usulan Pengawas Rumah Ibadah, Ahad (10/9/2023) di kanal YouTube UIY Official.

Karena itu, UIY setuju jika upaya tersebut tidak diteruskan. Termasuk semestinya narasi radikal, radikalisme juga dihentikan, sebab akan menimbulkan kecurigaan di tengah masyarakat, nantinya orang akan dengan mudah menyebut radikal.

“Menurut saya sangat berbahaya, alih-alih menimbulkan ketentraman, kedamaian, sikap positif, yang ada justru kekeruhan, ketegangan. Kita memerlukan konsolidasi sosial, yang ada adalah disintegrasi sosial,” ungkapnya.

Adapun terkait dengan definisi radikalisme, menurut UIY, sampai ini hari dirinya tidak pernah mendapatkan penjelasan secara gamblang. Jika mengacu pada pengertian bahasa atau dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) radikalis merupakan sesuatu yang bersifat akar. Artinya, lanjut UIY, radikalisme itu bisa bermakna positif bisa juga bersifat negatif.

UIY memberikan contoh yaitu perkataan Bung Karno yang bermakna positif, dia katakan ‘Untuk merdeka itu kita membutuhkan partai pelopor, salah satu ciri partai pelopor itu dia punya spirit radikal dinamis’.

“Tapi ini hari radikalisme telah menjadi satu istilah yang pejoratif yang dia secara semena-mena telah dimaknai secara negatif, atau menjadi sesuatu yang bersifat negatif,” bebernya.

“Sampai ini hari pihak yang sering mengatakan radikal, radikalisme tidak pernah memberikan penjelasan apa yang dimaksud dengan radikal, radikalisme. Apalagi dihubungkan dengan Islam, dihubungkan dengan agama, dihubungkan dengan tempat ibadah masjid,” timpalnya.

Selain itu, menurut UIY rakyat hari ini tahu persis apa persoalan yang tengah dihadapi oleh negeri ini. UIY yakin publik akan menyebut korupsi. Karena itu, mestinya pemerintah berkonsentrasi memerangi korupsi tersebut.

“Jadi kenapa bukan itu yang menjadi perhatian? Kenapa radikalis? Dan sampai ini hari tidak pernah terbukti bahwa pelaku koruptor itu adalah mereka yang dikatakan sebagai kelompok radikal atau tokoh radikal, yang ada justru sebaliknya,” pungkasnya.[] Ade Sunandar

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *