Mediaumat.id – Jika Pernyataan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang menyatakan ‘adanya khilafah akan menimbulkan bencana’ tanpa didasari data dan analisis yang serius maka patut diduga Menag hanya menimbulkan stigma negatif terhadap khilafah.
“Tolong kalau kajiannya ada dibuat supaya bisa kita mengkaji dan menyikapi secara baik. Tetapi kalau kemudian data itu tidak ada, analisis tidak ada, maka patut diduga pernyataan Menag itu hanya stigma negatif terhadap khilafah, padahal khilafah jelas merupakan ajaran Islam,” ujar Cendekiawan Muslim KH Muhammad Shiddiq al-Jawi dalam Kajian Online Fiqih Islam: Yang Menjadi Bencana: Khilafah atau Barat?’ di kanal Youtube KC Reborn, Jumat (12/11/2021).
Terlebih, ungkap Shiddiq, dalam Ijtimak Ulama MUI 2021 dalam salah satu rekomendasinya menyatakan jangan ada stigma negatif terkait jihad dan khilafah.
Shiddiq juga mengungkapkan, sebenarnya tidak ada yang salah dengan prediksi gejolak politik dunia ke depan, namun harus berdasarkan data yang kuat dan analisis yang serius. Seperti yang dilakukan oleh NIC (National Inteligent Council) yang pernah di tahun 2004 memprediksi kemunculan khialfah di tahun 2020.
“Yang salah satunya dari 5 skenarionnya pada tahun 2020 itu adalah kemunculan khilafah walaupun faktanya tidak terjadi tapi mereka sudah membuat prediksi seperti itu. Yang dituangkan dalam laporan berjudul Mapping the Global Future,” ucapnya.
Lalu NIC dalam laporan Global Trend 2024 akan memprediksi 5 skenario pergolakan politik yang terjadi pada tahun 2024. Seperti adanya Renaissance of Democracies atau pembaruan yang dilakukan oleh demokrasi tentu dipimpin oleh Amerika.
“Kedua a world adrift semacam perubahan dunia secara global baik secara politik, ekonomi hingga lingkungnan. Ketiga, competitive coexistence akan ada kompetisi yang ketat antara Amerika dan Cina tapi tetap berdamai tidak kemudian berperang, Keempat, separate silos semacam kondisi yang menunjukkan ada tidak menyatunya dunia dan masyarakat. Kelima, tragedy and mobilization,” ungkap Shiddiq.
Kajian yang dilakukan oleh NIC adalah kajian yang sah karena berdasarkan data dan analisis yang serius. Itulah yang seharusnya dilakukan oleh Menag.
“Maksud saya seperti ini kalau Bapak Menag punya kajian serius berbasis data dan analisis seperti NIC yang meramalkan hal-hal di tahun 2020 hingga 2024, ya kalau memang dia punya data khilafah akan membawa bencana berdasarkan data seperti itu tolong di-share, supaya nanti akan dikaji oleh umat Islam dan dikritisi bersama, ini kan tidak masalah,” pungkas Shiddiq.[] Fatih Solahuddin