Jika Menag Memang Guyon, Itu Tidak Tepat dan Berbahaya Bagi Bangsa
Mediaumat.id – Jika ada yang mengatakan bahwa apa yang dikatakan oleh Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas adalah guyon maka itu tepat. Dalam konteks yang mewakili sebagai pejabat dari sebuat institusi negara itu akan menimbulkan kegaduhan yang berbahaya. Demikian diungkap oleh Direktur Pamong Institut Wahyudi Al Maroky.
“Dan itu menggerus kehidupan sosial masyarakat dalam kehidupan bernegara. Itu berbahaya,” ungkapnya pada acara ILF (Islamic Lawyers Forum) edisi 36 yang diadakan secara online di kanal youtube LBHPelitaumat hari Minggu (31/10/2021) dengan tema ‘Menag Buat Gaduh, Bisakah Dipersoalkan Secara Hukum’.
Namun apabila menilai kata-kata penegasan dalam kalimat yang dia ucapkan, segi mimik wajah dan gestur, Wahyudi menilai bahwa apa yang dikatakan oleh Menag bukanlah Guyon.
“Kalau guyon dia akan mengatakan bahwa tadi itu hanya bercanda. Tapi, pada faktanya justru dia mengatakan tidak, itu bentuk penegasan. Itu tidak sedang guyon,” jelasnya.
Sebagai pejabat negara, apalagi kepala di kementrian agama, maka suka atau tidak suka dia harus terikat dengan norma hukum dan etika. Dan dari sisi komunikasi politik maka sebagai pejabat dia seharusnya sadar mewakili sebuah institusi yang mempunyai kewenangan.
“Dia mewakili sebuah institusi yang diberi kewenangan untuk menegakkan hukum sebagai institusi negara, dan dia adalah pejabat negara yang melaksanakan UU. Oleh karena itu dia harus terikat dengan norma UU yang ada. Kedua, dia juga harus terikat dalam norma etika yang berkembang di tengah-tengah publik. Sehingga kedua hal ini harus diukur,” pungkas Wahyudi.
Sebelumnya, Menag menyatakan bahwa Kementerian Agama merupakan hadiah khusus dari negara untuk Nahdatul Ulama (NU), bukan untuk umat Islam secara umum. Hal ini dia sampaikan saat memberikan sambutan di acara yang bertajuk Santri Membangun Negeri Dalam Sudut Pandang Politik, Ekonomi, Budaya, dan Revolusi Teknologi yang ditayangkan di kanal Youtube TVNU. [] Fatih Solahuddin