Jika Indonesia Hanya Komunikasi, Pengamat: Tidak Memadai Hentikan Masalah Palestina

 Jika Indonesia Hanya Komunikasi, Pengamat: Tidak Memadai Hentikan Masalah Palestina

Mediaumat.id – Upaya Indonesia dinilai tak memadai/cukup jika sekadar berkomunikasi dengan mitra untuk menekan agar segera menghentikan konflik di Gaza Palestina yang melibatkan entitas penjajah Yahudi di dalamnya.

“Ini tidak memadai,” ujar Pakar Hubungan Internasional Hasbi Aswar, Ph.D. kepada Mediaumat.id, Ahad (5/11/2023)

Sebab, menurutnya, publik berharap ada kekuatan lebih dari sekadar menekan, yang nantinya mampu menghentikan kebiadaban yang dilakukan entitas penjajah Yahudi.

Tetapi sayangnya, negara mampu dimaksud saat ini justru mensponsori pembantaian warga di Gaza. “Yang bisa melakukan itu hanya Amerika Serikat (AS) di PBB. Tapi, Amerika Serikat malah yang mensponsori dan membiarkan Israel membantai warga Gaza,” ucapnya.

Dari fakta tersebut, jelas Hasbi, mestinya menjadi ajang refleksi bagi seluruh negara untuk segera melepaskan diri dari ketergantungan terhadap PBB termasuk Koalisi AS.

Terlebih, tambahnya lagi, agar kekuatan dunia ke depannya tak didominasi segelintir negara saja.

Seperti diberitakan sebelumnya, Juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia (Kemlu) Lalu Muhamad Iqbal mengungkapkan upaya yang dilakukan Indonesia untuk menekan entitas Zionis Yahudi agar berhenti menggempur Jalur Gaza Palestina.

“Kalau tekanan, kita lakukan sejak hari pertama, bahkan Bu Menteri Luar Negeri selama di New York, selama berada di Riyadh terus berkomunikasi langsung melalui telepon dengan mitra untuk menekan agar segera menghentikan konflik ini,” kata Iqbal di Gedung Kemlu, Jumat (3/11).

Potensi Indonesia

Lebih lanjut, Hasbi menyampaikan, Indonesia sekaligus sebagai negeri dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, berpotensi bisa memimpin dunia Islam melakukan tindakan keras terhadap entitas penjajah Yahudi, serta memberikan sanksi kepada AS dan negara-negara koalisi pendukung.

Artinya, dengan kapasitas yang ada saat ini, apalagi bukan sebagai penentu di PBB termasuk OKI, Indonesia tidak hanya berkomunikasi dengan semua pihak untuk memperlihatkan sikap dan dukungan agar perang ini bisa dilerai dan bantuan kemanusiaan masuk.

Lebih dari itu, negeri ini sangat berpotensi memimpin dunia Islam seperti yang ia paparkan sebelumnya.

Bukan tanpa alasan, Hasbi menyampaikan ini karena dunia Islam yang terbentang dari Afrika sampai ke Nusantara, secara nyata memiliki sumber daya manusia (SDM) yang bisa diandalkan jika terjadi perang.

Bahkan secara tentara, jumlah personel angkatan bersenjata seluruh negeri Muslim, ternyata lebih banyak dari Barat.

Begitu pula sumber daya alam dan seputar jalur perdagangan. “Sumber daya alam (SDA) dan jalur perdagangan strategis, di mana Israel dan Barat sangat ketergantungan,” bebernya.

Dengan kata lain, semua potensi tersebut bisa dijadikan senjata untuk menaklukkan Barat, termasuk ‘melumat’ entitas penjajah Zionis Yahudi. “Semua itu bisa jadi senjata untuk menaklukkan barat dan melumat entitas Zionis Yahudi,” paparnya.

Tetapi, satu catatan yang menurut Hasbi amat penting, yaitu untuk mewujudkan semua itu, terlebih dahulu harus ada pemimpin bernyali sekaliber Umar bin Khaththab ataupun Salahuddin al-Ayyubi. “Kalau mental ciut, tidak ada yang bisa diharapkan,” pungkasnya.[] Zainul Krian

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *