Janji Soekarno kepada Tengku Daud Beureueh

Mediaumat.id – Dalam perjalanan napak tilas sejarah, dari Masjid Pidie Provinsi Aceh Daerah Istimewa Aceh Nanggroe Aceh Darussalam, narator film Jejak Khilafah di Nusantara (JKDN) Akhmad Adiasta mengisahkan janji Soekarno kepada Tengku Daud Beureueh.

“Pada saat itu Soekarno membujuk Tengku Daud Beureueh agar mengajak rakyat Aceh bergabung dengan NKRI dengan iming-iming nanti Indonesia akan didirikan dengan asas syariat Islam,” kisahnya yang diputar ulang dalam program Ramadhan Berkah dengan Syariah Kaffah dalam cerita JKDN, di kanal Youtube Khilafah Chanel Reborn, Sabtu (16/4/2022).

Tapi, ternyata pada kenyataannya tidak demikian, lanjut Akhmad mengisahkan. Daud Beureuh pun melakukan protes yang kemudian dianggap oleh Soekarno sebagai bentuk pemberontakan.

“Ini menyangkut sebuah asas yang mendasar soal menjadikan Islam sebagai dasar negara Republik Indonesia, ternyata tidak menjadi kenyataan itu mungkin yang membuat Daud Bereueh kecewa,” simpulnya.

Akhmad lalu mengisahkan alur ceritanya, Daud Bereuh ini meminta kepada Soekarno agar menjadikan Aceh sebagai provinsi yang bisa menerapkan syariat Islam di wilayahnya. Tapi yang terjadi justru sebaliknya. Pada saat itu Tengku Muhammad Daud Beureueh meminta perjanjian di atas kertas, hitam di atas putih dari Soekarno. Tapi Soekarno membujuk, “‘Apakah Kakak enggak percaya sama saya?’ Sambil menangis!” kata Akhmad menirukan jawaban Soekarno.

Akhirnya, lanjutnya, Aceh justru dijadikan sebagai kabupaten yang ada di Provinsi Sumatera Timur yang beribu kota di Medan. “Gitu cerita detailnya seputar bagaimana Daud Beureuh ini meminta kepada Soekarno tentang penerapan syariat Islam,” terangnya.

“Orang yang sudah memberikan segalanya sudah memberikan rakyatnya, memberikan dukungan tapi ternyata mendapatkan pengingkaran janji,” kesalnya.

Akhmad melanjutkan kisahnya. Di Masjid Pidie inilah Tengku Daud Bereueh dimakamkan. Untuk membaca kisah selengkapnya Akhmad mengajak kita untuk menonton film Jejak Khilafah di Nusantara #3 (JKDN #3) sampai selesai di ending credit-nya.

“Di ending credit itu banyak sekali informasi yang berharga. Isinya bukan cuma sutradara, director, co-director, penulis naskah. Bukan hanya itu, tapi penting mengetahui lokasi-lokasi yang kita gunakan untuk tiping. Berikutnya ada sumber-sumber buku yang kita cantumkan di situ sehingga teman-teman bisa baca referensinya di situ nanti,” harapnya.

Gitu ya, tonton sampai habis!” ajaknya memungkasi kisah.[] Irianti Aminatun

Share artikel ini: