Perdana Menteri Inggris Theresa May, pada hari Kamis (2/11) merayakan seratus tahun Deklarasi Balfour, acara tersebut dihadiri oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Sementara di London dansejumlah ibu kota lainnya diwarnai berbagai aksi demonstrasi melawan apa yang disebut dengan janji yang mengerikan.
May dijadwalkan akan mengadakan pembicaraan dengan Netanyahu di sore harinya, di mana keduanya akan ikut dalam jamuan makan malam yang dihadiri Roderick Balfour, salah seorang kerabat dekat Arthur James Balfour—penandatangan Deklarasi Balfour.
Sementara itu Pemerintah Inggris mendukung isi dokumen yang diterbitkan pada tanggal 2 November 1917, tentang “pendirian tanah air nasional bagi orang Yahudi di Palestina”.
“Kami bangga bahwa kami telah memainkan peran utama dalam membangun negara (Israel),” kata May dalam kutipan pidatonya yang sebelumnya dipublikasikan oleh bironya.
May terus mengulang sikap Inggris yang mendukung “solusi dua negara dengan negara (Israel) yang makmur dan aman, di samping negara Palestina yang berdaulat dan layak eksis,” menurut teks pidato tersebut (Al-Jazeera Net, 2/11/2017).
* * *
Inilah janji Balfour aktor intelektual sekaligus penandatangan deklarasi yang terkenal itu. Adapun umat Islam telah dijanjikan dan diberikan kabar gembira oleh nabinya yang mulia. Beliau shallallāhu ‘alaihi wa sallama bersabda: “Wahai Ibnu Hawalah, jika engkau telah melihat Khilafah menempati tanah yang disucikan (Palestina) maka akan datanglah saatnya banyak gempa, guncangan, fitnah dan perkara-perkara besar. Saat itu Kiamat lebih dekat dari manusia daripada tanganku ini dari kepalamu.” (HR. Abu Dawd dalam Sunan-nya).
Beliau shallallāhu ‘alaihi wa sallama bersabda: “Di tengah-tengah kalian terdapat masa Kenabian yang berlangsung selama Allah menghendakinya. Lalu Dia mengangkat masa itu ketika Dia berkehendak untuk mengangkatnya. Kemudian akan ada masa Kekhilafahan yang mengikuti manhaj Kenabian yang berlangsung selama Allah menghendakinya. Lalu Dia mengangkat masa itu saat Dia berkehendak untuk mengangkatnya. Kemudian akan ada masa kekuasaan yang zalim yang berlangsung selama Allah menghendakinya. Lalu Dia mengangkat masa itu ketika Dia berkehendak untuk mengangkatnya. Kemudian akan ada masa kekuasaan diktator yang menyengsarakan, yang berlangsung selama Allah menghendakinya. Lalu Dia mengangkat masa itu saat Dia berkehendak untuk mengangkatnya. Selanjutnya akan muncul kembali masa Kekhilafahan yang mengikuti manhaj kenabian.” Setelah itu Beliau diam. (HR Ahmad dalam Musnad-nya).
Beliau shallallāhu ‘alaihi wa sallama bersabda: “Sesungguhnya Allah menggulung bumi untukku sehingga aku bisa melihat timur dan baratnya. Dan sesungguhnya kekuasaan ummatku akan mencapai apa yang telah dinampakkan untukku.” (HR Muslim).
Abdullah bin Amr bin al-Ash radhiyallāhu ‘anhuma berkata: Ketika kita sedang menulis di sekitar Rasulullah shallallāhu ‘alaihi wa sallama, beliau ditanya: Dua kota ini manakah yang dibuka lebih dulu: Konstantinopel atau Rumiyah (Roma)? Rasul menjawab: “Kota Heraklius dibuka lebih dahulu (yaitu: Konstantinopel).”(HR Ahmad dalam Musnad-nya).
Hari-hari akan terus berputar. Dan ingat bahwa negara yang tegak di atas kebatilan hanya akan bertahan sesaat. Sementara negara yang tegak di atas al-haq (landasan agama) akan tegak kokoh hingga datangnya hari kiamat.
Yang benar adalah bahwa isu tentang Palestina bukanlah isu bagi warga Palestina, atau bangsa Arab saja, namun sebenarnya ini adalah isu bagi semua umat Islam.
Jadi, sederhananya ini adalah isu tanah umat Islam dan tempat suci umat Islam yang dirampas oleh kaum kafir Yahudi dengan persekongkolan dan dukungan dari negara-negara besar kaum kafir: Inggris dan Amerika, serta melalui kerja sama dengan para antek mereka, yaitu para penguasa Muslim. Dengan demikian, melenyapkan entitas Yahudi, dan mengembalikan setiap inci tanah kaum Muslim, adalah kekuatan dalam diri umat.
Sementara kuncinya adalah menegakkan kembali Khilafah Rasyidah di atas manhaj kenabian, dan Khilafah inilah yang dapat menyingkirkan Amerika serta Inggris dari panggung internasional, juga yang akan menghapus kendali Amerika atas konstelasi internasional, dan menyelamatkan dunia dari setiap kejahatannya; menghapus entitas Yahudi di Palestina, dan mengembalikan Palestina seutuhnya ke dalam pangkuan negara Islam …
Ya, semua itu merupakan kekuatan yang ada dalam diri umat Islam. Allah SWT berfirman: “Janganlah kamu lemah dan minta damai padahal kamulah yang di atas dan Allah pun bersamamu dan Dia sekali-kali tidak akan mengurangi pahala amal-amalmu.” (TQS Muhammad [47] : 35). [M. Usama Al-Thuwaini]
Sumber: hizb-ut-tahrir.info, 4/11/2017.