Jalsah ‘Ammah Peringatan Isra’ Mi’raj 1439H Tegaskan Khilafah Ajaran Islam

Mediaumat.news – Sabtu, 14 April 2018, Pesantren Dakwah At-Tasniem, Sleman DIY, mengadakan forum Jalsah ‘Ammah dalam rangka memperingati Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad Saw. Sebagaimana nama forumnya, acara ini mengundang kaum muslimin secara luas, baik ikhwan maupun akhwat, tua muda, semua terlihat memadati 10 bangunan pendopo di halaman Pesantren yang luas tersebut. Bahkan tak sedikit di antara yang hadir membawa sekeluarganya turut serta, hingga panitia harus menggelar tikar di halaman gara-gara semua pendopo yang ada tak mampu lagi menampung peserta yang membludak.

Ustadz Iful Fitrah Al-Kandari selaku Mudir di Pesantren ini tampil sebagai pembicara. Dalam mengupas makna sholat, ustadz yang akrab disapa Gus Ipul ini menyorot doa inti dalam surat Al-fatihah.

Tunjukilah kami jalan yang lurus. Jalan orang-orang yang diberi nikmat,  bukan jalan orang-orang yang dimurkai. Tafsir jalan yang lurus adalah Islam,  sementara yang dimurkai adalah yahudi dan nashrani.

Ironisnya, di kehidupan nyatanya banyak kaum muslimin justru bangga mengikuti jalan yahudi seperti demokrasi, seraya phobia terhadap khilafah yang merupakan ajaran Islam. Lebih jauh, Gus Ipul memaparkan bahwa Istilah Khilafah/Khalifah bukan ciptaan kelompok tertentu, tapi Rasulullah sendiri yang memperkenalkannya.

“Khilafah ajaran Islam! Wallahi! Hukumnya wajib, berdasarkan ijma’.” Tegas Gus Ipul mengingatkan jamaah untuk tidak ragu dan takut menyampaikannya.

Selain Gus Ipul, hadir beberapa Ustadz Pengasuh Pesantren yang hadir memberikan testimoninya terkait pemahaman Khilafah. Abah Narko Abu Fikri dari Ponpes Nurul Qowiy menjelaskan jasa khilafah di masa lalu yang mengemban dakwah Islam ke seluruh penjuru dunia, hingga rakyat Indonesia adalah salah satu yang diberi rahmat, di mana penduduknya mayoritas mengenal dan memeluk Islam hingga kini.

Hadir pula ustadz Abdurohim al-Hiwarie, Pengasuh Majlis Kajian Tafsir Al-Quran Al-Irtifaíy, Bantul. Beliau menceritakan pengalamannya mendapat perlakuan diskriminatif ketika berada di luar negeri dari aparat yang sama-sama muslim, hanya karena perbedaan kebangsaan. Sadar betapa banyak ajaran Islam yang bertahun-tahun dipelajarinya ternyata tidak bisa wujud, pertemuannya pada dakwah penegakan khilafah kemudian menjadi sebuah pencerahan.

Ustadz Subhan Ahmadi, Pengasuh Pesantren Panatagama di Bantul mengamini testimoni ustadz Abdurohim. Pemahaman Khilafah bukan hal baru, dadakan, apalagi eforia sesaat, melainkan sudah menjadi qona’ah di dalam hatinya karena sudah sekian lama dibaca, dipelajari, dan dipahami di Pesantren.[]

Share artikel ini: