Jahangir Raja: Berita Duka Wafatnya Seorang Pengemban Dakwah
“مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ رِجَالٌ صَدَقُوْا مَا عَاهَدُوا اللّٰهَ عَلَيْهِ ۚ فَمِنْهُمْ مَّنْ قَضٰى نَحْبَهٗۙ وَمِنْهُمْ مَّنْ يَّنْتَظِرُ ۖوَمَا بَدَّلُوْا تَبْدِيْلًاۙ
“Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah. Dan di antara mereka ada yang gugur, dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu dan mereka sedikit pun tidak mengubah (janjinya)” [TMQ Al-Ahzab:23].
Dengan perasaan sedih namun dengan rasa kagum yang besar Hizbut Tahrir Inggris menyampaikan bahwa salah seorang anggotanya: Jahangir Raja telah wafat pada pagi tanggal 27 Juni 2021, pada usia 44 tahun. Ayah dari lima anak ini menghabiskan dua dekade terakhirnya bekerja untuk menggapai ridha Allah (Swt) bersama Hizbut Tahrir untuk melanjutkan cara hidup Islami dengan mendirikan Khilafah Rashidah yang berjalan di atas metode kenabian.
Ketulusan dan kepeduliannya terhadap umat selalu ada. Dia adalah orang yang rendah hati, berbicara dengan lembut namun tidak pernah goyah dalam upaya melihat agar Dien Allah (Swt) tegak kembali.
Penghormatan sepenuh hati kepada Jang, begitu ia dikenal dengan penuh kasih, yang membentang di seluruh dunia, dari London hingga Lahore, adalah bukti dampak karyanya untuk kebangkitan umat.
Dia termasuk di antara pengemban dakwah Hizbut Tahrir yang tulus yang ditangkap di Kedubes Uzbekistan pada tahun 2005 karena menyalahkan tiran Islam Karimov, yang merebus lawan-lawan politiknya sampai mati.
Jang adalah seorang suami dan ayah yang penuh kasih sayang dan perhatian dari seorang putra yang berbakti, yang meninggal setelah dirawat di rumah sakit karena Covid.
Semoga Allah (Swt) memberikan rahmat-Nya kepada Jahangir Rajah, meluaskan dan menerangi alam kuburnya dan memberinya tempat yang tertinggi di Jannah. Semoga para malaikat memandikannya, menyelimutinya dan menguburkannya dengan gelar sebagai seorang syahid untuk Dien yang mulia ini.
Hizbut Tahrir Inggris