Mediaumat.news – Rencana Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil menawarkan kepada investor asing dua kawasan industri di Metropolitan Rebana yaitu pengembangan Aerocity di Majalengka dan investasi di bekas tanah PT RNI di Subang, dinilai berbahaya apabila tidak terukur.
“Ini bahaya kalau tidak terukur dampak riil investor asing di kawasan industri. Harusnya sebagai motor juga untuk pemerintah menciptakan industri lokal yang punya kompetensi global,” ujar Sekjen LBH Pelita Umat Panca Putra Kurniawan kepada Mediaumat.news, Selasa (12/10/2021).
Menurut Panca, investasi asing boleh saja tergantung tujuannya. Sebab saat ini pemerintah memiliki dana yang terbatas untuk menginjeksi sektor ekonomi. Sementara sektor swasta bisa jadi masih menahan dulu dengan kondisi sekarang. Sementara sektor riil tetap harus terus jalan.
Namun Panca mengingatkan, pemerintah juga tidak boleh hanya mengejar target investasi dalam masa jabatannya, tapi mengabaikan dampak jangka panjangnya. Minimal, kata Panca, gap kompetensi tenaga lokal dan asing dapat diperkecil, dan UMKM lokal terangkat dengan dibukanya kawasan-kawasan itu.
“Pembukaan kawasan industri harus benar-benar meningkatkan ekonomi dan kompetensi rakyat. Tidak boleh ketimpangan skill ini dibiarkan,” ucapnya.
Oleh karena itu, Panca memandang, kenapa Indonesia perlu pemimpin yang kuat dan berani berpihak pada rakyat, termasuk dalam jangka panjang meng-upgrade skill dan daya saingnya.
“Kan sama saja kalau asing diundang datang dan hanya asing atau aseng juga yang dapat manfaat, atau kelompoknya saja. Lalu rakyat dapat apa? Ini menjadi PR pemerintah,” pungkasnya.[] Agung Sumartono