Iuran BPJS Naik, Pakar Ekonomi Syariah: Sistem Kapitalis tidak Pro Rakyat

Mediaumat.news – Terkait naiknya iuran tarif program jaminan kesehatan nasional BPJS Kesehatan untuk kelas III mulai Jumat (1/1/2021), Pakar Ekonomi Syariah Dr. Arim Nasim, S.E., M.Si., A.K. menilai ini sebagai konsekuensi penerapan sistem kapitalis yang tidak memihak rakyat.

“Itulah konsekuensi dari sistem ekonomi kapitalis yang diterapkan dan rezim yang sangat kapitalistik. Kita tidak akan menemukan keberpihakan yang benar-benar pro rakyat,” tuturnya kepada Mediaumat.news, Jumat (01/01/2021).

Menurutnya, kalaupun ada kebijakan yang memihak rakyat, itu hanya kamuflase untuk menutupi kebobrokan dan keberpihakannya kepada para kapitalis. Seperti naiknya iuran BPJS kelas III pada awal tahun ini.

“Ini kado awal tahun baru dari sistem ekonomi kapitalis yang diterapkan oleh Presiden Jokowi. Sebenarnya iuran BPJS sudah dinaikkan pada bulan Juli 2020, tetapi untuk menutupi kezalimannya khusus kelas III baru dinaikkan bulan Januari 2021 dengan alasan subsidinya dikurangi dari 16.500 menjadi 7.000,” ujarnya.

“Jadi, masyarakat membayar 35.000 dari tarif 42.000 untuk kelas III, seolah-olah pemerintah masih ada empati kepada masyarakat kecil dengan subsidi 7.000 rupiah,” imbuhnya.

Ia menilai kenaikan ini jelas membebani rakyat. Di tengah kesulitan ekonomi dan bertambahnya orang miskin serta gelombang PHK yang terus bertambah, tega-teganya rezim membebani rakyat dengan kenaikan iuran BPJS. “Padahal masih banyak sumber lain di antaranya optimalisasi pengelolaan SDA. Ironisnya, di saat seperti ini kita mendengar penjualan batu bara ke perusahaan Cina dengan harga yang sangat murah,” ungkapnya.

“Begitu juga kita pernah mendengar janji Jokowi untuk mengambil uang para konglomerat yang ada di luar negeri sebesar 11.000 triliun. Bahkan, menurut Jokowi, yang sudah di kantong dia jumlahnya lebih besar. Tetapi faktanya, enggak ada yang bisa diperoleh sedikit pun,” tambahnya.

Oleh sebab itu, ia mengajak umat Islam untuk mencampakkan sistem ekonomi kapitalis dan mewujudkan sistem ekonomi Islam. “Saatnya umat Islam mencampakkan sistem ekonomi kapitalis dan rezim kapitalistik dengan sungguh-sungguh mewujudkan sistem ekonomi Islam dan pemimpin yang amanah agar umat benar-benar bisa hidup sejahtera,” pungkasnya.[] Achmad Mu’it

Share artikel ini: