Maraknya persekusi yang dialami sejumlah ulama, intelektual dan orang-orang yang menyuarakan kebenaran membuat sejumlah ulama Aswaja Jawa Timur bersikap.
Dalam acara Jalsah Ammah Ulama dan Kyai Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur Ahad 5 Agustus 2018 mereka membahas persoalan krusial ini. Puluhan Ulama Aswaja Jawa Timur hadir memberikan dukungan pada acara Jalsah Ammah yang digelar oleh Ulama dan Kyai Mojokerto ini.
Nampak hadir sejumlah ulama antara lain:
1. Kyai Joko Santoso, Ponpes Al-Mukhlisin Mojokerto.
2. Abah Abdul Kholiq Ketua FUIB Surabaya
3. KH. Misbah Halimi, MT Ibadurrahman, FKU Aswaja Jombang
4. Kyai Abdul Karim Ponpes Al Ihsan Baron, Nganjuk
5. Kyai Mashudi, Ponpes Basmallah Mojokerto,
6. KH. Heru Elyasa, Ponpes Al Mukhlisin Mojokerto
7. Kyai Achmad Fathoni
8. KH. Abdullah Amroni, Ponpes Kyai Sekar Al Amri, Probolinggo
9. KH. Farid Makruf, Ponpes Al-Mimbar, Jombang
10. Kyai Ahmad Jauhari, MT Al-Hikam, FKU Aswaja Kediri
11. Kyai Abdurrahman Salam, Ponpes Al-Anwar Mojokerto
12. Gus Habib Kholid Habibullah, Ponpes Al Anwar Mojokerto
13. Kyai Ahmad Sukirno Ketua FKU Aswaja Pasuruan.
14. Gus Khoirul Huda Sekretaris FKU Aswaja Pasuruan
15. Gus Rohibni Basri, M. Nurul Mas’ud Rembang Pasuruan
16. Gus H. Fauzan, MT Bani Salim Rembang Pasuruan
17. KH. Daud Maulana, Giri Gresik
Dan puluhan lainnya yang tidak bisa kami sebutkan satu per satu.
Bertempat di Rumah Makan Lesehan, Kembangan, Mojokerto acara kajian rutin bulanan ini dimulai pukul 06.30 dengan menampilkan beberapa ulama sebagai pemateri. Beliau antara lain Kyai Abdurrahman Salam Ponpes Al Anwar, Puri, Mojokerto. Gus Habib Kholid Habibullah PP Al Anwar, Puri, Mojokerto, Kyai Mashudi, Ponpes Basmallah, Bangsal, Mojokerto, dan KH. Heru Elyasa, Ponpes Al Mukhlisin, Mojokerto.
Kyai Abdurrahman menyampaikan Quran Surat Fusilat 30, dalam kitab Shofwatu Tafasir, karya Syekh Ali Ashobuni.
Sementara Gus Habib Kholid Habibullah PP Al Anwar, Puri, Mojokerto, mengupas Kitab Min Muqowimat Nafsiyah karya Syeikh Atho Abu Rusthah, khususnya Bab Sabar dalam menghadapi ujian.
“Tantangan, hambatan dalam dakwah itu hal biasa, yang dialami setiap Nabi yang menyampaikan wahyu Allah. Bagi orang-orang yang mengikuti langkah para Nabi saat menghadapi ujian seperti ini harus sabar dan tetap istiqomah dalam dakwah, dengan demikian kemenangan pasti akan dicapai”, pesan Gus Habib Kholid Habibullah
Kyai Mashudi, Ponpes Basmallah, Bangsal, Mojokerto, menyampaikan sebagai pengemban dakwah sikap kasih sayang harus dimiliki, meski dimusuhi oleh orang lain. Sebagaimana halnya Nabi Muhammad, beliau dimusuhi oleh orang Quraisy bahkan mau dibunuh, namun tetap istiqomah dalam dakwah, tidak mundur.
KH. Heru Elyasa, Ponpes Al Mukhlisin, Mojokerto menyampaikan QS An Nuur 50 dalam kitab Tafsir Al Qurthubi.
“Allah SWT akan memberikan kemenangan kepada orang-orang yang beriman dan beramal sholeh. Ketika kita mendakwahkan syariah kemudian mendapatkan tantangan, pada dasarnya mereka itu tidak mau diatur dengan syariah”, terang Kyai Elyasa.[]
Sumber: shautululama.com