Dalam perang agresi brutal yang dilancarkan Israel di Gaza, Amerika Serikat terus memberikan bantuan keuangan dan militer kepada sekutunya, Israel, yang tampaknya sedang melancarkan perang proksi di Timur Tengah untuk mengatur ulang negara tersebut sesuai dengan kepentingan Amerika. Jumlah bantuan yang diberikan Amerika kepada entitas tersebut sangat besar.
Berdasarkan laporan terbaru dari Proyek Biaya Perang Universitas Brown, Amerika Serikat telah menghabiskan $17,9 miliar untuk bantuan militer ke Israel dalam satu tahun sejak pecahnya Pertempuran Badai Al-Aqsa.
Laporan terbaru yang dipublikasikan oleh situs Times of Israel mengungkapkan bahwa Israel adalah penerima bantuan militer AS terbesar dalam sejarah, dengan total bantuan sebesar $251,2 miliar sejak 1959. Laporan ini, yang pertama kali dipublikasikan oleh Watson Institute for International and Public Affairs dari Universitas Brown, berjudul “Pengeluaran Amerika Serikat untuk operasi militer (Israel) dan operasi terkait di kawasan selama periode: 7 Oktober 2023 – 30 September 2024.”
Laporan tersebut menyimpulkan bahwa pemerintahan Biden telah menyelesaikan setidaknya 100 perjanjian senjata dengan Israel, dengan biaya operasi pertahanan dan ofensif yang dilakukan oleh Amerika Serikat di Yaman dan wilayah laut mencapai angka yang sangat besar, seiring dengan respons terhadap serangan Houthi yang terkait dengan perang genosida di Gaza, yang menambah $4,86 miliar.
Pada 13 Agustus 2024, Gedung Putih mengumumkan perjanjian untuk menjual senjata tambahan kepada Israel senilai $20,3 miliar, yang akan berlaku di tahun-tahun mendatang setelah mendapat persetujuan Kongres AS. Berdasarkan perjanjian ini, Israel diperkirakan akan menerima 50 pesawat tempur Boeing F-15 dengan biaya $18,8 miliar.
Amerika Serikat telah menjadi pemasok senjata terbesar ke Israel selama lebih dari lima dekade dan berkomitmen untuk mempertahankan keunggulan militer kualitatif Israel atas negara-negara Timur Tengah.
Israel adalah satu-satunya negara di kawasan ini yang memiliki dan menggunakan pesawat tempur terbaru Amerika, seperti F-35. Tak hanya itu, Israel juga satu-satunya negara yang diperbolehkan menunda pembayaran untuk peralatan militer Amerika hingga tahun-tahun mendatang. Israel diperbolehkan untuk membelanjakan 25% dari bantuan militer rutin tahunannya untuk persenjataan dan pengembangan, sebuah pengecualian yang tidak diberikan kepada negara lain di dunia.
Komentar: Amerika Serikat mendukung entitas Zionis dan melindunginya sebagai alat untuk menerapkan strateginya di Timur Tengah, sementara di sisi lain menghalangi kekuatan regional yang memusuhi kebijakan mereka. Bukti terbaik dari hal ini adalah perkataan Presiden AS Joe Biden, “Jika Israel tidak ada, kita harus menciptakannya.”