Isra Mi’raj Momentum Menguatkan Perjuangan Rasulullah SAW

Dalam rangka Tadzkirah Isra Mi’raj Rasulullah Muhammad SAW DKM Al-Haadiy mengadakan acara Tabligh Akbar yang dilaksanakan di pelataran masjid Al-Haadiy Bojong Cibodas Desa Malakasari Baleendah Kab. Bandung, pada hari Ahad tanggal 27 Februari 2022. Acara dilaksanakan mulai pukul 20.00 WIB, antusias masyarakat Bojong Cibodas sangat besar. Dengan tetap menjaga protokol kesehatan seperti pembagian masker, disediakannya tempat cuci tangan dan hand sanitizer ditambah setiap peserta masuk baik itu ikhwan dan akhwat,orang tua dan anak-anak dicek suhu terlebih dahulu oleh panitia, penempatan kursi yang diatur jaraknya, hal tersebut tidak mengurangi kemeriahan acara kali ini.

Acara tabligh akbar mengambil tema “Isra Miraj Momentum Menguatkan Perjuangan Rasulullah SAW” yang disampaikan oleh Ustadz Hendi Faisal, beliau adalah seorang pengasuh MT Fathul Khair Ciparay, Kab. Bandung.

Dengan dihadiri oleh peserta kurang lebih 200 orang dari berbagai elemen masyarakat dan generasi ini menunjukkan betapa umat haus akan ilmu, mereka menyadari akan sabda Rasulullah SAW : “Menuntut ilmu itu hukumnya wajib, bagi muslim laki-laki dan muslim perempuan”, dimana ini menjadikan peran pengemban dakwah khususnya DKM yang berada di sekitar lingkungan tersebut sangat dibutuhkan.

Acara diawali dengan Pembukaan oleh Pembawa Acara yaitu Ustadz Tono, dalam pembukaannya beliau mengingatkan peserta untuk tetap menjaga protokol kesehatan dengan jaga jarak, dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al Qur’an oleh pemuda masjid yaitu Adris Ridwan yang melantunkannya dengan tartil dan merdu memecah suasana malam yang alhamdulillah cerah. Dalam sambutannya yang pertama Ustadz Ujang Herman sebagai ketua DKM Al-Haadiy menyampaikan shalat lima waktu merupakan kewajiban yang diperoleh dari Isra Mi’raj nya Nabi Muhammad SAW. Perintah untuk sholat juga tercantum dalam surat Al-Isra ayat 78:

أقِمِ الصَّلَاةَ لِدُلُوكِ الشَّمْسِ إِلَىٰ غَسَقِ اللَّيْلِ وَقُرْآنَ الْفَجْرِ ۖ إِنَّ قُرْآنَ الْفَجْرِ كَانَ مَشْهُودًا

Artinya: “Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat)”.

Di zaman yang penuh fitnah ini Umat Islam harus bersatu, itulah inti dari yang disampaikan oleh Ustadz Adi Rosadi dalam sambutannya yang kedua, beliau berbicara mewakili MUI Desa Malakasari. Beliaupun menambahkan bahwa DKM Al-Haadiy merupakan salah satu dari 20 DKM yang terdaftar di MUI Desa Malakasari. Sambutan yang ketiga merupakan sambutan yang disampaikan oleh Bapak Rendy Satriya Pratama sebagai ketua RW.07. Tidak terasa waktu semakin malam cuaca pun semakin terasa dingin, puncak acara yang ditunggu-tunggu pun akhirnya tiba, tausyiah yang disampaikan oleh Ustadz Hendi Faisal. Diawali dengan materi ringan yang disampaikan dengan sedikit bumbu candaan yang merupakan ciri khas beliau, merubah suasana menjadi lebih hangat.

Materi yang disajikan menggunakan infocus, slide per slide diterangkan, dalam  materi tentang Akidah Islam yang pertama beliau sampaikan, beliau mengajak kepada kita untuk menggunakan akal kita sebagai manusia untuk membuktikan eksistensi keberadaan Allah Sang pencipta dengan menggunakan gambaran bumi di tengah-tengah planet lain yang jauh lebih besar, dari gambaran tersebut kita semakin sadar bahwa kita sebagai manusia ciptaan Allah dibanding dengan ciptaan Allah lainnya begitu kecilnya seperti debu yang tidak kelihatan. Seperti dalam firmanNya Sungguh, pada langit dan bumi benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang mukmin. Dan pada penciptaan dirimu dan pada makhluk bergerak yang bernyawa yang bertebaran (di bumi) terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) untuk kaum yang meyakini.” (Q.S Al-Jatsiyah 45 : 3-4).

Isi materi yang tidak kalah menariknya yaitu tentang kisah Nabi Muhammad SAW sebelum Isra Mi’raj dimana seperti yang tercantum dalam kitab Daulah Islam tulisan karya Syaikh Taqiyuddin an-Nabhani beliau menceritakan tentang bagaimana perjuangan Rasulullah dalam dakwah tidaklah mudah, banyak menemukan halangan dan rintangan meskipun dari sanak saudaranya sendiri seperti yang terjadi di Thaif. Hal tersebut memberi gambaran kepada kita bahwa dalam berdakwah memerlukan perjuangan, tidak mudah Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, “Kami telah beriman, dan mereka tidak diuji?.

Kondisi yang terjadi di Dunia dimana kedzaliman terjadi dimana-mana khusus apa yang terjadi di Indonesia tidak luput dari bahasan yang disampaikan oleh Ustadz Hendi. Inti semua kerusakan yang terjadi di Dunia khususnya di Indonesia itu adalah akibat syariat Islam tidak dijalankan secara kaffah dan saat ini yang diterapkan di tengah umat adalah sistem Kapitalisme. Umat Islam kehilangan sosok pemimpin, Umat Islam seperti buih di lautan jumlahnya banyak tapi tidak bisa melakukan apa-apa,di akhir penjelasannya beliau mengingatkan bahwa sudah 101 tahun umat Islam tanpa pemimpin tanpa seorang Khalifah yang bisa menjadi perisai umatnya.[] Yogi Abu Tsaabit

 

 

Share artikel ini: