Ismail Yusanto: Filosofi Negara Didedikasikan untuk Rakyat Agar Dapat Berkah

Mediaumat.news- Sengkarut Perppu No. 1 tahun 2020, RUU Omnibus Law dan RUU Minerba di tengah Pandemik Corona menjadi tema utama FGD kedua Pusat Kajian dan Analisis Data. Ahad, 19 April 2020 pukul 08.00-12.00 WIB berlangsung live streaming via Zoom dan You Tube.

Di antara pembicara nasional yang hadir, tampak M Ismail Yusanto, Jubir HTI. Ismail menyampaikan apresiasi yang luar biasa terkait forum online oleh PKAD. Beliau pun begitu detail menyampaikan komitmen perjuangannya selama ini.

Publik mengenal Ismail sebagai Jubir HTI yang konsisten menyuaran syariah dan khilafah. Beberapa kali dalam forum Ismail menunjukkan kecerdasannya dengan gagasan yang diemban.

“Filosofi negara itu didedikasikan untuk rakyat agar dapat berkah. Nah, berkah itu harus iman dan taqwa. Dalam artian mengikuti aturan dari Allah dan Rasul-Nya. Khususnya masalah kenegaraan,” ungkap Ismail.

Beliau melanjutkan bahwa perjuangan untuk memperbaiki negeri ini dengan dua hal. Sebab laju kapal negara sudah agak melenceng jauh.

“Pertama, formal konstitusional. Dan kedua informal konstitusional. Tidak ada namanya perjuangan inkonstitusional.”

Berkaitan dengan sengkarut ekonomi dan sosial, Ismail menjelaskan bahwa tidak mungkin negeri ini mengambil sosialistik yang terlalu terbelakang. Apalagi mengambil kapitalistik yang mendewakan pemilik modal.

“Kedua pilihan itu (Sosialistik dan Kapitalistik) jelas salah. Maka harusnya mengambil Islam. Karena dalam Islam diatur masalah kepemilikan harta.”

Pesannya di akhir diskusi mendetailkan bahwa “Kita punya jati diri, semangat, dan optimisme”,seru Ismail memompa semangat perjuangan.

Slamet Sugianto, Moderator FGD di PKAD menambahkan di akhir sesi bahwa pertemuan ini akan berlanjut. Tampaknya pembicara yang notabene tokoh nasional sangat antusias dan tertarik dengan agenda pencerdasan rakyat melalui Pusat Kajian dan Analisis Data.[han]

Share artikel ini: