Iran Tolak Perangi Entitas Zionis, FIWS: Pengkhianatan Penguasa Negeri Islam
Mediaumat.info – Pernyataan pimpinan Iran Ayatollah Ali Khamenei kepada Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh bahwa Iran tidak ikut berperang bersama Hamas untuk memerangi entitas penjajah Zionis Yahudi, menunjukkan pengkhianatan penguasa negeri Islam.
“Pernyataan pemimpin Iran kepada Hamas bahwa Iran tidak akan berperang dengan entitas penjajah Yahudi, ini menunjukkan pengkhianatan penguasa-penguasa negeri Islam termasuk Iran,” tutur Direktur Forum on Islamic World Studies (FIWS) Farid Wadjdi kepada Mediaumat.info, Kamis (16/11/2023).
Menurutnya, apa yang sering digembar-gemborkan Iran adalah negara yang paling serius untuk memerangi Zionis Yahudi sesungguhnya itu hanya omong kosong semata.
“Hanya retorika politik internasional untuk mendapatkan simpati terhadap Iran,” ungkapnya.
Farid menilai, apa yang dinyatakan oleh pemimpin Iran dan juga senada dengan yang dinyatakan oleh Hizbullah ini menunjukkan posisi Iran bahwa Iran sebenarnya tidak benar-benar serius untuk membebaskan tanah Palestina dari entitas penjajah Yahudi.
“Karena tidak ada satu pun bentuk keseriusan untuk membebaskan tanah Palestina kecuali dengan mengusir entitas penjajah Yahudi dan tidak ada jalan lain untuk mengusir entitas penjajah Yahudi kecuali perang fii sabilillah yang seharusnya dilakukan oleh penguasa negeri Islam termasuk Iran dengan menggerakkan tentara-tentaranya,” terangnya.
Lebih lanjut, ujar Farid, sekaligus ini menunjukkan bahwa politik Iran selama ini merupakan politik kawasan yang dikendalikan oleh Amerika. Karena itu adalah tidak pantas umat Islam untuk berharap kepada Iran karena aktivitas politik Iran sesungguhnya dikendalikan oleh Amerika dan untuk kepentingan Amerika.
Menurut Farid, beberapa fakta membuktikan hal itu. Bagaimana ketika Amerika mendirikan pemerintahan boneka mereka di Irak setelah mereka menduduki Irak, Iranlah yang kemudian mendukung pemerintahan boneka tersebut.
“Bahkan elite politik Iranlah yang pertama kali hadir di Irak pada waktu itu untuk mendukung pemerintahan boneka Amerika ini,” ungkap Farid.
Farid juga menyebut, itu pula yang dilakukan oleh Iran terhadap pemerintahan boneka Amerika di Afghanistan, Hamid Karzai, pada waktu itu. Iranlah yang pertama kali mendukung. Iran juga menjadi alat Amerika di Suriah untuk kemudian mem-back up (mendukung) Bashar Assad.
“Karena, Amerika belum mendapatkan pengganti untuk Bashar Assad, untuk itu Amerika tetap mempertahankan Bashar Assad dan siapa yang digunakan untuk mempertahankan Bashar Assad adalah Iran,” bebernya.
Farid mengatakan, semua ini menunjukkan bahwa krisis Palestina ini adalah krisis yang terus dipelihara oleh Amerika Serikat, Inggris, dan penguasa penguasa-penguasa negeri-negeri Islam.
“Merekalah penjaga-penjaganya. Untuk itu seruan khilafah ala minhajin nubuwwah ini menjadi sangat penting untuk berhadapan langsung dengan Amerika yang mem-back up Yahudi ini. Demikian juga untuk menumbangkan penguasa-penguasa pengkhianat di negeri-negeri Islam,” pungkasnya.[] Achmad Mu’it
1 Comment
Ini pura2 tdk tahu atau mmg tdk melek ttg peran Iran dalam perjuangan Palestina.
Palestina dulu dlm melawan Zionis Israel itu dgn senjata seadanya bahkan pakai batu saja, tapi sekarang kenapa bisa begitu maju dlm persenjataan bahkan produksi sendiri, siapa dibelakangnya itu, siapa yg latih– mentori kalau bukan Iran.
Apa tdk baca pernyataan pejabat Hamas yg berterima kasih pd Iran yg selama ini membantu.
Iran memang tdk secara terang mengatakan bahwa ia berperang langsung dgn Zionis tapi berada dibelakang Palestina.